Masa-Masa Yang Dirindukan Ketika SMA

Pada tahun pertama semua murid baru Nampak sama dibalik wajah polosnya. Pada masa ini masa yang paling diingat adalah masa ketika masih menjalani serangkaian “upacara” penyambutan siswa baru, disuruh ini lah, itu lah. Bagi siswa baru kondisi ini rasanya sangat menyebalkan. Namun justru momen seperti ini lah yang bakalan dirindukan saat lulus nanti. Entah itu memori saat dibentak-bentak sama anak osis yang “menyambut” kedatangan orang baru di sekolah, harus dandan ini itu saat “upacara” penyambutan, saat-saat berada di tempat baru dan menjadi orang paling asing di tempat itu dan pastinya setiap orang mempunyai memori tersendiri pada saat seperti ini. cobalah lihat kenangan ketika masa seperti ini 5 tahun lagi, lihatlah betapa polos dan lugunya wajahmu pada saat itu.


Di tahun pertama ini juga adalah saat-saat penyesuaian dengan lingkungan yang baru, saat mencari teman baru atau pacar baru barangkali. Memang pada saat ini semua orang tampak baik dan cocok untuk menjadi teman yang asik meskipun sebenarnya belum tentu baik. Namun perlahan “wajah” asli mereka akan kelihatan seiring berjalannya waktu.

Masa pencarian jati diri di tahun pertama pun terlewati, pada tahun kedua adalah masa yang tepat untuk mengembangkan potensi diri. Dimana pada tahun ini mulai sibuk dan asik dengan urusannya masing-masing. Ada yang sibuk sama organisasi, sibuk ekskul, sibuk cari pacar, pokoknya semuanya sibuk dengan dunianya masing-masing. Di masa ini mulai terlihat mana bibit-bibit yang potensial, masa yang paling enak dimana bisa sepenuhnya menjadi diri sendiri.

Di tahun kedua ini juga masa paling badung, ada yang udah berani bolos, cabut dari sekolah, nggak ngerjain pr, kacau lah pokoknya. Pada saat seperti ini mulai menemukan mana yang bener bener teman dan mana yang sekedar teman. Teman menjadi makhluk yang paling berharga di dunia ini, pada kondisi ini kondisi yang rawan sebenernya. Ketika menemukan teman yang baik, maka akan ikut menjadi baik. Namunketika menemukan teman yang buruk, maka akan jadi buruk. Inilah mengapa betapa pentingnya memilih teman sepergaulan.

teman sepergaulan akan mempengaruhimu
foto yang nggak bakalan di lupain
Di tahun ketiga, kondisi berbalik 180 derajat, yang tadinya urakan dan asik dengan dunianya sendiri. Tiba-tiba menjadi sosok yang kalem dan religious, untuk siap tempur menjebol benteng UN dan menemukan tempat kuliah yang tepat untuk berlabuh. Yang tadinya sibuk sama dunianya sendiri tiba-tiba semuanya sibuk sama jadwal les dan try out. Jadwal les yang sedemikian padat yang terkadang hingga malam hari pun harus dijalani demi menghadapi sosok UN yang Nampak menyeramkan. Ada juga yang  masih bingung mau milih jurusan apa, kuliah dimana, dan sebagainya.

Saat seperti ini adalah saat yang sangat menyedihkan, yang mau nggak mau harus berpisah dengan teman-teman yang sudah begitu akrab. Saat dimana harus berpisah dengan sahabat demi cita-cita. Saat dimana setiap detik di sekolah bakalan dirindukan. Saat dimana harus merasakan pahitnya sebuah perpisahan setelah indahnya sebuah pertemuan.

Hari yang dinantikan pun tiba, disaat semua tertawa lepas, tersenyum bahagia ketika membuka secarik kertas yang bertuliskan nama dan dibubuhkan kata “LULUS”. Semua orang Nampak bahagia, semua berpelukan menyambut sebuah perpisahan sesungguhnya. Euphoria kegembiraan yang luar biasa ketika berhasil menaklukkan benteng UN yang Nampak begitu kokoh di awal.
AKU LULUS.....!

 “Aku di terima di UGM lho…, kalo aku di UNDIP. Yesss, aku jadi calon polisi”, kata yang disampaikan dengan nada bahagia, namun berarti perpisahan yang sesungguhnya. Saat semua bersiap untuk menuju tanah perantauan masing-masing demi mewujudkan mimpi dan meraih cita-cita. Saatnya berpisah dan sampai jumpa di masa depan dengan membawa mimpi masing-masing.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »