Salam rindu untuk ibu


Ibu, anakmu sekarang sudah beranjak dewasa, sudah bias berfikir dan mulai belajar untuk mandiri. Anakmu rela berada jauh darimu untuk meraih masa depan, padahal andai saja engkau tahu keputusan untuk berada jauh disampingmu adalah keputusan yang cukup berat untuk di jalani. Tapi meskipun seperti itu, keputusan ini tetap aku ambil agar aku bisa membuatmu meneteskan air mata ketika melihat anakmu berhasil meraih impiannya. Anakmu ingin membuatmu bangga, anakmu ingin membuktikan bahwa orang yang dari dulu engkau jaga, engkau rawat dan engkau sayangi adalah orang yang berguna. Anakmu tak ingin membuat perjuanganmu selama di dalam kandungan dan sampai detik ini sia-sia. Doakan saja anakmu yang berada di kota seberang yang jauh dari tatapanmu agar selalu sehat dan diberi kekuatan untuk terus berjuang meraih masadepan.

Maafkan anakmu jika seringkali tidak mengankat telfonmu dan lebih memilih tenggelam dalam kesibukan yang melenakan. Maafkan anakmu jika sangat jarang menelfonmu ketika engkau rindu, maafkan anakmu jika hanya menelfonmu ketika ada masalah, ketika anakmu sakit, ketika anakmu kehabisan uang dan ketika anakmu terpuruk. Meskipun anakmu tahu bahwa dengan menelfonmu pada kondisi seperti itu akan menambah kekhawatiranmu, tapi anakmu ini sungguh rindu akan suara lembutmu yang menenangkan hati. Meskipun dengan menceritakan masalah yang anakmu hadapi kepadamu tak selalu menghasilkan solusi, tapi mendengar suaramu dan kata bijakmu cukup untuk mebuat anakmu bangkit dan menegakkan kepala untuk menghadapi masalah yang dating dan pergi.
Jika engkau menelfon engkau selalu menanyakan kabar anakmu, kesehatan anakmu dan semua hal yang tentang kondisi anakmu dengan penuh perhatian. Tapi ketika di telfon, anakmu sangat jarang menanyakan kondisimu, padahal engkau juga butuh perhatian dari anakmu. Maafkan anakmu ini jika terlalu egois dengan dirinya sendiri, maafkan jika anakmu ini lupa bahwa keberadaannya disini adalah hasil dari keringat, airmata dan doa yang selalu engkau lantunkan kepada Yang Maha Kuasa agar kehidupan anakmu baik-baik saja.
Andai saja engkau tahu ibu, anakmu sangat merindukanmu. Sangat rindu suara mu yang begitu lembut namun sanggup membangunkan anakmu untuk memulai harinya, anakmu sudah mulai jenuh dengan suara alarm yang begitu berisik namun tak membuatku langsung terbangun dari tidur. Anakmu sangat rindu ketika bangun sudah tersedia minuman hangat dan sarapan diatas meja hanya tinggal menikmatinya saja.

Atas doa mu anakmu disini baik-baik saja, akan aku simpan rasa rindu ini untuk memberi semangat untuk menggapai impian.
 Anakmu tak ingin membuatmu menangis sedih karena melihat anakmu gagal, anakmu ingin melihat tetesan air mata mengalir di pipimu yang mulai keriput karena melihat kesuksesan anakmu
. Salam rindu untuk ibu :*
kehidupan anak teknik

kehidupan anak teknik

anak teknik (mahasiswa teknik) memang terkenal sebagai mahasiswa yang mempunyai jam terbang tinggi. Kuliah, praktikum, tugas, laporan dan masih ada skedjul lain yang harus dilakukan oleh anak teknik. Mungkin bagi kamu yang membaca tulisan ini yang pengen kepoin anak teknik atau pengen jadi anak taknik. ini bisa jadi sedikit gambaran mengenai kehidupan anak teknik.
1. start the day
bagi anak teknik secara umum,aktivitas itu baru dimulai ketika matahari sudah tinggi dan ayam jantan sudah tidak lagi berbunyi. ya emang kesannya jadi kaya orang males, tapi sebenarnya jam segitu baru bangun itu ada alasan yang logis dan wajar. soalnya biasanya anak tenik itu baru tidur setelah subuh, ga percaya? rasain aja sendiri cobain jadi anak taknik.! makannya buat yang punya pacar anak teknik, kalo dihubungin ga ada respon, mungkin dia sedang sibuk mempersiapkan masadepan. kalo emang gabetah dan pengen putus, putusin aja, Itu bakalan lebih baik daripada harus di ganggu dengan urusan yang nggak penting. lagian juga berdasarkan survey kecil-kecilan yang dilakukan, ternyata kebanyakan cewek lebih tertarik punya pasangan anak teknik.

2. Enjoy the day

kalo anak teknik udah memulai aktivitasnya, harinya bakalan begitu sibuk. Mungkin untuk bales chat aja ga sempat, jadi harap maklum. kalo udah mulai masuk ke lab, praktikum udah terlalu enjoy bakalan lupa segalanya, lupa makan, lupa jemur pakaian, tapi tetep masih inget sama Tuhan kok. Aktivitas anak teknik memang begitu sibuknya, mulai dari kuliah, habis kuliah praktikum, habis praktikum bikin laporan sama tugas, kalo udah gini waktu berjalan begitu cepat. malam sudah tidak terasa malam gara-gara rasa kantuk ga ada. tau-tau udah pagi, udah subuh, kalo udah subuh rasa kantuk baru tiba. tidur sejam dua jam cukup lah buat merecharge tenaga buat memulai aktivitas baru.

3. Anak teknik itu nerdie?

Penyemangat Hidupku


Perjuangan seorang ayah untuk membahagiakan anaknya terlihat jelas di film ini (CJ7)

Jenuh, capek, lelah, malas semuanya begiku kompak bekerjasama untuk mematikan api semangat juang untuk masa depan yang cerah. Ketika satu datang, semuanya akan datang saling bahu membahu mematikan api semangat yang membara untuk meraih masa depan yang masih abu-abu. Menjadikan tubuh yang dilengapi oleh otot dan tulang yang begitu kokoh menjadi seonggok lemak yang tak berdaya. Ketika ini terjadi, masa depan hanyalah kata kiasan, impian hanyalah sebuah kata tanpa makna. Semua orang pasti pernah mengalami hal seperti ini, begitupun dengan saya.
Ada sebuah “wejangan” yang diberikan oleh penyemangat hidupku ketika aku merasa begitu lelah dengan kehidupan ini. 
“sebuah truk, mampu mengangkut belasan sapi dengan mudahnya, tapi seekor sapi belum tentu bisa menarik sebuah truk”.  
Truk di ibaratkan seseorang yang mempunyai semangat hidup, di ibaratkan “beban” hidup. Ketika sebuah truk memiliki cukup bahan bakar (semangat) dia mampu mengalahkan beban yang ada dalam hidupnya, namun ketika truk tak berdaya, tak memiliki bahan bakar (semangat). Dia tak mampu melakukan perpindahan, sapi pun tak mampu untuk menggerakkannya.
Ini lah yang menjadi bahan renungan untuk saya, kenapa saya bisa kehabisan bahan bakar (semangat) untuk menjalani hidup ini, kenapa saya hanya mengikuti rasa malas. Padahal ketika saya bersemangat untuk menjalani hidup ini, sebagian besar hasilnya pun untuk saya.
Saya saat ini sedang menjalani hari-hari saya sebagai mahasiswa, di jurusan teknik di sebuah kampus ternama di negeri ini. kehidupan sebagai mahasiswa teknik bagi saya memang terasa begitu berat dan menyebalkan. Deadline, laporan, tugas praktikum, mereka sanggup berkolaborasi dengan indahnya untuk melemahkan kobaran api semangat yang saya miliki. Ketika api semangat tak mampu menggerakkan tubuh ini, yang ada hanyalah rasa lemas, malas dan tak berdaya.
Untuk mengatasi hal ini saya selalu berusaha untuk mencari cara agar api semangat saya kembali membara. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti seminar-seminar, apapun itu. Ada sebuah kalimat yang terus saya jadikan pembakar semangat hidup.
“ingatlah, ketika kamu mulai letih dengan kuliah, ketika kamu mulai malas denan kuliah, ketika kamu merasa pengen nikah aja. INGAT dibalik semua ini orangtuakalian mati-matian untuk menguliahkanmu, mati-matian untuk membahagiakanmu. Setiap kemudahan dan kenimatan yang kamu rasakan, semua itu adalah kucuran keringat dan lantunan doa mereka. Ketika kamu lelah orangtuamu lebih lelah. Jangan biarkan keringat yang telah mereka peras untukmu hanyalah sia-sia”
Ucapan itu sungguh membekas di pikiran saya, perjuangan saya belumlah apa-apa dibangdingkan perjuangan irangtua saya yang mati-matian menyekolahkan saya, dengan harapan saya akan menjadi lebih baik, lebih berguna, dan lebih berbakti kepada mereka. Kebanyakan orangtua, dan termasuk orangtua saya, tak terlalu mempermasalahkan seberapa bagus IPK yang anaknya miliki, tetapi mereka selalu mempertanyakan seberapa bakti anaknya kepada mereka yang sudah mati-matian mereka perjuangkan.
Masadepanmu adalah harapan mereka, berikan yang terbaik untuk masadepanmu, ketika kamu bahagia kelak dimasa yang akan datang, mereka akan lebih bahagia, merka akan bangga dengamu. Karena mereka tak saha menanamkan harapan kepada anaknya, mereka tak salah memperjuangkanmu. Buanglah ego dan malasmu untuk meraih masadepan, berikanlah yang terbaik seperti yang selalu mereka berikan untukmu.




Lazada Indonesia

Sahabat aku merindukanmu

Ditengah rutinitas yang begitu menjenuhkan, kuliah, tugas, praktikum yang datang dan pergi, tak ada habisnya. Tiba-tiba aku teringat masalalu yang aku jalani dengan kondisi yang kurang lebih sama dengan kondisiku sekarang ini. tugas, deadline, laporan dan praktikum yang sudah aku lewati bersama kalian sahabatku, sahabat terbaik yang pernah aku miliki.
Jika dibandingkan dengan waktu itu, saat aku masih bersama dengan kalian. Memang tugas banyak dan sama banyaknya dengan yang sekarang. Praktikum berat dan banyak, tapi masih tetap sama dengan kondisi waktu itu ketika bersama kalian. Tapi entah kenapa kondisi ini sungguh terasa berat untuk di jalani. Rasa malas begitu kuat sanggup melemahkan semangat juang untuk masa depan. Tak seperti dahulu ketika aku bersamamu.
Dulu, dengan kondisi seperti ini aku masih bisa menikmati canda dan tawa bersama kalian. Tugas dan laporan bukanlah beban, melainkan menjadi bahan ejekan dan gurauan. Berhari-hari tidak merasakan nikmatnya tidur lelap, ber minggu-minggu berada dibawah belenggu deadline semua itu terasa nikmat bersama kalian. Ketika deadline menjelang, kita sama-sama menjadi orang gila. Aku sungguh merindukan saat-saat seperti itu bersama kalian. Meski tugas numpuk, kita masih bisa meluangkan waktu untuk menikmati indahnya kebersamaan.
Andai saja kalian berada disini bersamaku, aku ingin menikmati masa-masa itu lagi bersama kalian. Tapi sayang, jarak jogja semarang tak merelakan kita untuk berkumpul lagi untuk saat ini. andai saja aku punya cukup waktu, aku ingin kembali ke jogja untuk meluapkan rasa rinduku pada kalian.
Entah tak tau mengapa, meski sudah cukup lama aku berada disini, aku belum bisa menemukan orang seperti kalian. Orang yang masih peduli dengan orang lain meski sama-sama berada dalam kondisi susah. Orang yang masih mau merelakan egonya demi kebersamaan, demi kesolidan hubungan kita. Orang yang masih mau capek-capek merelakan tenaga dan waktunya untuk sahabtanya meski dia tidak mendapat imbalan apapun.
main bentar, lupain laporan, menikmati keramaian jogja
ditengah kepenatan masih ada waktu untuk menikmati kebersamaan dengan segelas kopi


Masih teringat jelas di ingatanku ketika aku telat bangun pagi, ketika kita mau fieldtrip ke luar kota. Puluhan missed calls dari kalian, dan belasan sms dari kalian yang berusaha membangunkanku, meski aku tak meminta kalian untuk membangunkanku. Dan berkat puluhan kali missed calls itu aku baru terbangun dan langsung bergegas, menempuh jauhnya kalasan-gondokusuman dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Semua perasaan panic yang aku rasakan sepanjang perjalanan, semua sirna ketika aku melihat wajah khawatir kalian menunggu kedatanganku. Aku sungguh beruntung, mempunyai sahabat yang begitu peduli denganku.
Kebersamaan indah kita harus terpisahkan oleh ini


Yah, tandanya aku arus ke semarang, berpisah dengan kalian demi masa depan. Meski aku disini dan kalian disana, aku yakin suatu saat nanti kita akan bertemu lagi. Biarlah kita sibuk dengan kesibukan masing-masing, biarlah kita stress dengan tugas kita masing-masing untuk sekarang dan beberapa tahun kedepan. Tapi aku berharap suatu saat nanti, kita akan berkumpul kembali untuk mengenang masa indah kita dengan senyuman dan tawa bahagia.
Biarkan rutinitas ini menghalangi kebersamaan kita, biarkan jarak semarang-jogja memisahkan kita, biarkan tawa yang dulu pernah ada terdiam sejenak. Percayalah bahwa setelah kesulitan selalu ada kemudahan. Meski jarak kita jauh tak akan melemahkan persahabatan kita. Meski hukum newton mengatakan semakin jauh jarak akan semakin melemahkan gravitasi, aku yakin jarak kita saat ini takkan melemahkan gravitasi diantara kita. Newton hanyalah membicarakan tentang logika, tapi tak bisa menjelaskan bagaimana “rasa”.

Simpanlah kenangan tentang kita di dalam memori kalian, untuk kita kenang kembali disaat kita berada di masa depan. Simpanlah semua rasa yang pernah kita rasakan, untuk kita curahkan disaat kita dipertemukan lagi. Simpanlah semua rindu untuk kita hilangkan disaat kita saling menatap wajah kita. Simpanlah semua air mata sampai kita tersadar bahwa kita akan berpisah lagi. 

Udah Kuliah Tapi Pengen Ikut SBMPTN?

                Memang agak ngeselin, udah kuliah tapi ikut SBMPTN lagi. Jadi nambah saingan dan mempersulit persaingan SBMPTN. Tapi faktanya banyak orang yang sudah kuliah tapi SBMPTN lagi, entah karena di kampus yang sekarang bukanlah kampus yang sesuai impian dia, atau mungkin jurusan yang sudah dia ambil bukanlah jurusan yang sesuai passion nya, ada juga yang gara-gara lokasi kampus yang sedang dia ambil lingkungannya kurang cocok dengan dia. Apapun alasan yang melatarbelakangi mereka untuk ujian SBMMPTN lagi, udah kuliah terus ikut SBMPTN lagi menurut saya tidak masalah kok. Selagi ada kesempatan, ingin memaksimalkan kesempatan yang tersisa demi mewujudkan impian yang tertunda tidak ada salahnya kan?. Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya dan teman-teman saya yang sudah kuliah tapi iktu SBMPTN  lagi, dan ngeselinnya ternyata malah lolos meski tanpa persiapan yang matang seperti anak-anak sma yang baru lulus dan masih fresh-fresh nya dengan materi yang kira-kira akan di ujikan di tes SBMPTN.

                Certia pertama dari pengalaman saya yang sebelumnya sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya Belajar mepet tapi lolos SBMPTN passing garde tertinggi FT . Memang kalau udah kuliah, tidak akan punya banyak waktu untuk belajar lagi materi SMA, atau setidaknya hanya sekedar mengulas materi SMA. Tapi sebenernya kalau udah kuliah punya kesempatan dengan level yang lebih tinggi mengenai materi SMA. Terutama untuk jurusan Saintek, pada tahun pertama kuliah, materi yang dipelajari adalah materi-materi SMA, tapi materi yang di pelajari bukanlah teori lagi seperti SMA melainkan lebih kepada Aplikasi dari teori-teori tersebut. Nilai plus nya adalah, ketika mempelajari aplikasi justru akan menguatkan pemahaman mengenai teori yang mungkin udah lupa. Nilai plus nya yang lain adalah pada soal SBMPTN soalnya justru banyak aplikasi dari teori.
                Singkat cerita mengenai latar belakang kenapa saya mengikuti SBMPTN lagi, karena memang saya merasa belum maksimal dengan SBMPTN yang sebelumnya. Sehingga saya tidak berada di kampus yang saya inginkan. Dengan persiapan yang sangat mepet dan tidak ada persiapan buat materi ujian sama sekali justru saya lolos. Meski pada awalnya saya tidak terlalu berharap bahwa saya lolos, soalnya melihat persiapan saya yang gitu-gitu aja. Soalnya melihat perisapan adek kelas saya waktu SMA yang keliatannya udah niat banget, ikut les, try out sana sini, bimbel, belajar tiap hari dan lain sebagainya yang bisa mengindikasikan bahwa dia bakal lebih siap dan lolos SBMPTN. Tapi kenyataannya jauh berbeda, dia justru nggak lolos, kenapa? Soalnya dia tidak punya persiapan mental yang baik. Namun bagi yang udah kuliah terus tes SBMPTN lagi, dengan persiapan yang seadanya tapi dengan kesiapan mental yang lebih dibandingkan dengan anak yang baru lulus SMA. Hal yang paling menentukan ketika EKSEKUSI TES SBMPTN adalah mental, meski dengan persiapan materi sematang apapun tapi kalau perisapan mentalnya nggak ada, takut gagal dan sebagainya justru akan mengurangi kemungkinan buat lolos.
                Cerita lainnya berasal dari teman-teman saya, banyak diantara teman-teman saya yang ikut SBMPTN lagi meski udah kuliah. Meski dengan persiapan yang ala kadarnya tapi mereka semua justru lolos, ada yang lolos di ITB, UGM, UNBRAW, IPB, UNDIP yang notabene katanya susah masuk ke kampus ini. Tapi ternyata bisa kok dengan nggak ada persiapan yang matang bisa lolos di kampus yang berada di jajaran kampus terbaik di Indonesia.

                Bagi kamu yang udah kuliah tapi pengen ikut SBMPTN lagi, JUST GO AHEAD. Nggak ada salahnya kok ikut SBMPTN lagi demi meraih impian dan cita-cita. Mumpung masih ada kesempatan kenapa enggak? Sebelum nanti menyesal ketika sudah tidak punya kesempatan lagi.

Antara kuliah, IPK dan organisasi


Kuliah, IPK, dan organisasi merupakan triangulasi yang saling berkaitan dan sama pentingnya. Kuliah kalo Cuma kuliah tanpa berorganisasi maka hasilnya kurang mendapatkan softskill yang justru di butuhkan ketika setelah kuliah. Kuliah kalo Cuma aktif di organisasi tanpa memperhatika IPk yang menjadi indicator keberhasilan kuliah juga ibarat  daging tak bertulang. Kuliah dan organisasi itu sama pentingnya ibarat smartphone dan usernya. IPK di ibaratkan sperti smartphone dan user adalah soft skill yang di dapatkan ketika berorganisasi. Secanggih apapun smartphone yang dimiliki seorang user yang tidak bisa menggunakannya maka percuma, tapi user yang ekspert dan paham dalam mengoprasikan smartphone tapi Cuma punya hape biasa aja, ya percuma dia paham mengenai pengoperasian smartphone.
Baru-baru ini saya mengikuti sebuah acara di kampus saya mengenai kehidupan seorang engineer di dunia kerja. Dari sekian pembicara yang mengisi kegiatan tersebut semuanya mengatakan bahwa ketika di dunia kerja, kepintaran bukanlah nomor satu, yang utama justru bagaimana dia mampu berkomunikasi, menyampaikan opini dan mempertahankan pendapat ketika bekerjasama dengan orang lain. Dalam kegiata yang saya ikuti ini pembicaranya berlatar belakang orang teknik, mereka menceritakan bagaimana kehidupan mereka di dunia kerja. Ada sebuah cerita yang menurut saya menarik, cerita ini adalah berdasarkan pengalaman pembicara yang berlatar belakang pendidikan teknik geologi. Ceritanya pada awal mula ketika dia bekerja di sebuah perusahaan yang bekerja di bidang minyak dan gas bumi, dia di tugaskan untuk melakukan eksplorasi migas di daerah pedalaman papua. Dalam eksplorasi ini sangat beresiko, karena daerah yang dia tuju adalah daerah yang rawan konflik, dimana orang pribumi kurang begitu suka dengan kedatang orang asing. Berdasarkan rumor yang beredar, orang pribumi ini merak memiliki senjata yang digunakan untuk melawan orang asik yang ingin memasuki dan mengusik wilayah mereka. Dalam perjalanan eksplorasi ini si geologist tadi bersama tim nya akhirnya meminta bantuan brimob dan warga local untuk menuju lokasi yang ingin di eksplorasi. Dalam kondisi ini jika tidak memiliki skill komunikasi dan attitude yang baik terus si pemandu ini tidak suka dengan attitude nya, bisa saja si geologist yang akan men survey lokasi tadi dibunuh di pedalaman hutan papua, dan si pemandu tadi bisa saja bilang kalau geologist tadi mati di makan hewan buas. Ditambah lagi kondisi warga local sana yang asing dengan alat-alat yang di bawa tim tadi yang sarat dengan teknologi, beliau menceritakan bahwa hanya untuk mengambil foto saja harus izin kepada kepala suku mereka. Karena mereka menganggap dengan mengambil foto disana mereka bisa mendapatkan bencana.

Di dalam kondisi seperti tadi ketika kita tidak bisa menjaga attitude dan sopan-santun dengan warga sana bisa saja akan membawa bahaya bagi diri sendiri. Disini pentingnya sebuah attitude dan soft skill yang tidak ada di dalam SKS, percuma kalau pinter tapi tidak bisa menggunakan kepintarannya dnegan baik, percuma kalo pinter tapi tidak bisa ngomong, percuma kalo pinter tapi tidak bisa bekerja sama. Point-point seperti itu tentang bagaimana cara menyampaikan pendapt, bekerja sama dan sebagainya tidak akan di ajarkan di dalam kelas. Melainkan harus digali sendiri dengan melalui keorganisasian, dan terjun langsung ke masyarakat.
Apa saja sih yang bisa di dapatkan di dalam organisasi?. Banyak!. Yang paling penting adalah bagimana kemampuan untuk saling bekerjasama, menyampaikan pendapat, kemampuan untuk bekerja dengan lingkungan yang tidak terduga, bekerja dibawah tekanan dan sebagainya. Dan justru ini lebih di butuhkan ketika bekerja. Apalagi untuk seorang engineer, dia tidak pernah bekerja sendiri. Bidang kerja engineer merupakan bidang kerja yang sangat kompleks, mencakup ssosial, ekonomi, politik dan budaya. Kalau nggak bisa ngomong bagaimana cara kita untuk menyampaikan argument ke rekan kerja yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Yang ada palingan crash gara-gara nggak ada korelasi yang baik antara engineer dengan anggota tim lainnya.
Terus kalo soft skill itu lebih penting ketika di dunia kerja berarti IPK nggak usah di khawatrikan dong?. IPK tentu saja penting, IPK ini ibarat kunci yang bisa membuka kemana kita akan menuju, kunci yang bisa membuat kita masuk ke dunia kerja. Kalo nggak punya kuncinya bagaimana kita bisa masuk?. Ketika melamar pekerjaan pasti aka sederet kualifikasi yang harus di penuhi, terutama untuk fresh graduate, dan IPK masuk diantaranya. IPk ini akan menjadi gambaran seberapa ahli seseorang dengan bidang yang dia ambil. Kalau IPk nya jeblok dapat mengindikasikan bahwa dia tidak memiliki komptensi yang baik di bidangnya, eits tapi jangan salah. IPK ini masih bisa di backup oleh soft skill tadi. Tapi bagaimana perusahaan bisa tau soft skill yang kita miliki, ya salah satunya melalui CV, di dalam cv ini kita bisa mencantumkan pengalaman organisasi. Dari sini perusahaan bisa menilai bagaimana kompetensinya ketika bekerjasama dengan orang lain.

Mungkin itu sharing yang bisa saya bagi mengenai kontoversi mana yang lebih penting, IPK atau organisasi. Kalau ada yang menurut anda salah bisa memberikan masukan, saran atau kritiknya kolom kometar.

Indahnya Keberagaman Di Dunia Kampus

Apalagi coba yang kurang keren dari Indonesia?, salah satu hal yang menurut saya paling keren di Indonesia adalah tingkat toleransi terhadap keberagaman yang ada di indonesia. Beda suku, beda agama, beda budaya, beda bahasa dan pokoknya punya latar belakang yang berbeda tapi tidak membuat orang Indonesia itu mempunyai tingkat kepedulian yang rendah. Justru sebaliknya, dengan adanya perbedaan tai membuat tingkat kepedulian semakin meningkat. Saya punya pengalaman yang membuktikan bahwa keberagaman di Indonesia itu keren.

Ketika dulu saya harus mengerjakan tugas kelompok yang begitu banyak, di kejar deadline juga sehingga saya harus begadang semalaman dan menginap di kosan teman. Teman-teman sekelompok saya nggak ada yang satu daerah, bahasanya beda semua dan otomatis kalo ngomong harus pake bahasa pemersatu yaitu bahasa indonesia. Singkat cerita ketika mengerjakan tugas tadi memaksa harus begadang sampai menjelang subuh. Saat saat menjelang subuh seperti itu menjadi saat yang paling berat, ngantuk mulai menerjang tapi tugas belum selesai. Pada akhirnya saya nggak kuat dan harus tidur sejenak gara-gara kepala sudah mulai pusing dan mulai lamban berfikir. Baru beberapa menit saya menikmati indahnya tidur, tiba-tiba suara azan berkumandang. Apa yang terjadi? teman saya yang notabene berbeda agama dengan saya langsung membangunkan saya untuk sholat subuh, saya terus langsung bangun untuk beribadah.

Seusai sholat saya berfikir merasakan betapa indahnya kepedulian orang Indonesia dengan orang lain yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Teman saya tadi kalau saja tidak membangunkan saya untuk sholat dia tidak rugi, membangunkanku untuk sholat pun tidak ada ruginya buat dia. Tapi kenapa dia rela membangunkan saya, dan ketika saya tanya kenapa dia tidak tidur padahal tugasnya udah kelar? jawabnya apa coba? dia jawab "kalau saya tidur nanti pasti bangunnya kesiangan, kasian kamu kalo nggak bisa ibadah." . Mendengar jawabannya saya tersentuh, "untungnya saya lahir dan dibesarkan di Indonesia". Coba saja kalau saya lahir di negara yang antar sesama umat beragama saling konflik, saling bunuh. Mungkin saya nggak bakal tahan hidup di negara itu.

Mungkin juga kondisi seperti ini yang membuat orang dari negara lain iri dengan kehidupan sosial di Indonesia. Saya punya teman facebook yang berasal dari Syiria. yang sekarang sedang ada konflik internal di negara mereka. dia bilang kalau "in your country you have different religion, different language and other but you can life peacefully". Mendengar perkataannya yang seperti itu saya menjadi bangga menjadi orang Indonesia, meski pada awalnya saya benci dengan birokrasi dan pemerintahan negeri ini yang sangat kacau. yang paling bikin saya kesel dan sempat pengen pindah kewrganegaraan (kalo bisa), dulu ketika saya membuat KTP, prosesnya lamma dan hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Saya kira ketika sudah menjalankan prosedur dengan baik kemudian menunggu KTPnya jadi. eh ternyata setelah di tunggu sekian lama yang jadi bukanlah KTP melainkan Surat keterangan pengganti KTP. Pada saat itu memang posisi saya sedang butuh kartu identitas untuk pendaftaran kuliah, dan waktu saya nggak lama. Harus segera merantau, dengan birokrasi yang se ribet itu dengan waktu yang selama itu masa yang keluar cuma surat keterangan aja. Bandingkan dengan membuat kartu anggota di badan swasta, nggak nyampe 1 minggu udah selesai. Data yang di urus juga banyak. Masa para PNS nggak bisa ngurus ini dalam waktu yang sama.


Udahan bahas soal KTP yang sampe skarang belum jadi. Terlepas dari semuai itu, memang indoneisa itu terlalu indah untuk di tinggalin. Memang rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Tapi sebenarnya rumput sendiri itu lebih nyaman. Saya pernah dapet tugas untuk mewawancarai turis asing yang berlibur di Indonesia. yang saya tanyakan ke mereka adalah soal apa yang mereka pikirkan tentang indonesia. Jawab mereka kebanyakan Indonesia itu keren, orangnya ramah, suka menolong tanpa dibayar, dan ternyata banyak dari mereka yang cinta denga Indonesia bahkan ada yang menjadi warga negara Indonesia.

Entah seberapapun bobroknya pemerintahan di negeri ini, Tapi aku cinta dengan orang-orang di sini, cinta dengan semua yang ada di sini.

Alasan Mengapa Anak Teknik Lebih Suka Nge-Jomblo

nge-Jomblo katanya sih nggak enak, tapi buat anak teknik nge-Jomblo itu lebih baik, kenapa?

1. Jadi jomblo bisa membuat fokus untuk membangun masa depan

yup, anak teknik memang di anggap sebagai pembangun masa depan di suatu daerah. Mau bangun jalan, jembatan, pembangkit listrik dan banyak lagi produk engineer lainnya. Ketika masih kuliah memang jadi mahasiswa teknik itu harus bisa menguasai teknik-teknik di bidangnya. Tentu saja untuk menguasai ini butuh yang namanya keseriusan dan tidak boleh di ganggu. Punya pacar terkadang menjadi pengganggu, seringkali chattingan yang sebenernya nggak terlalu penting, berantem dengan masalah yang nggak jelas, masih juga harus beresin tugas kuliah yang seabrek dengan deadline yang begitu mencekik. Ribet kan? makannya anak teknik lebih milih nge-Jomblo, daripada harus mengurus hal yang sifatnya belum saatnya di urus tapi harus ngurusin. Kalo mau sama anak teknik mah mendingan menjalin hubungan yang serius aja. Anak teknik kalo di ajak serius juga pasti mau. Sabar aja nunggu dia beberapa tahun untuk membangungkan masa depan yang indah bersamamu.

eitss, itu mah sebenernya cuman alibi aja. Masalah utama kenapa anak teknik itu lebih milih nge-jomblo. karena di fakultas teknik terutama teknik yang cowok banget kaya geologi, mesin, elektro dan jurusan yang senasib populasi cowok dibandingkan dengan populasi cewek nggak imbang. Mending jomblo daripada maho. Mau maen ke kampus tetangga yang ceweknya banyak serasa masuk dunia lain.

2. Cewek itu susah difahami, nggak seperti rekayasa teknik yang bisa dimengerti meski susah

Makhluk yang namanya cewek itu memang susah dimengerti, untuk memahaminya nggak cuman butuh logika tapi juga intuisi. Sedangkan seorang engineer terlalu terbiasa untuk menggunakan logika dan mengesampingkan intuisi. ketika cewek ditanya dan jawabnya "nggak apa-apa", secara logika itu berarti tidak ada yang perlu di khawatirkan. Namun kata "nggak apa-apa" sebenernya punya makna terdapat suatu hal yang harus dikaji dan dipahami lebih dalam. Ribet kan? namun ketika utak-atik rekayasa teknik kemudian hasilnya "something wrong" berarti memang ada yang salah.

3. Mending dealline kelar daripada punya pacar

punya pacar memang seringkali menyita waktu untuk menyelesaikan deadline, sukur-sukur mau bantuin, ternyata cuma bilang. cemungut ea... padahal cemungutmu tidak berpengaruh sama deadline ku. kalo udah menjelang deadline seolah udah mendekati kiamat. mata merah, bibir pucat, keringat dingin, tambah lagi kalo di gangguin pacar. otak tambah ruwet. makannyaa mendingan nge jomblo. nggak nambahin beban pikiran.
Deadline memang menjadi momok yang menyebalkan ketika masih berada dalam proses menjadi seorang engineer, kadang deadline bisa berubah setiap waktu tanpa pemberitahuan yang pasti. Di posisi ketika di bawah bayangan deadline harus juga ngurusin pacar yang super crewet dan terkadang terkesan sok care yang padahal mah enggak care. kalo emang care ya samperin aja (kalo bisa) bantuin kerjain deadline nya. Jangan cuma bisa ngasih semangat yang nggak bisa merubah deadline sekecil apapun, semangat juga nggak nambah. Yang ada justru sebel dan males meladeni hal yang kurang penting.