Review Penolakan Google Adsense


Kali ini saya ingin berbagi pengalaman gimana rasanya di tolak google adsense, si penghasil pundi-pundi keuangan yang populer bagi para blogger. Sebagai seorang anak kos yang uang bulanannya pas-pasan dan bukan seorang penerima beasiswa, saya berusaha memenuhi kebutuhan pribadi saya dengan usaha saya sendiri. Rasa gengsi karena udah gede masih minta duit sama oranguta membuat saya berfikir bagaimana caranya untuk mendapatkan penghasilan tapi tidak mengganggu kuliah. Dari hal ini saya kepioniran bahwa saya punya blog yang bisa diuangkan.
Baca-baca dari blog sebelah katanya untuk lolos dan menjadi penayang google adsense itu tidak mudah, postingan harus masuk halaman pertama google. Dengan dasar ini saya memberanikan diri untuk mendaftar google adsense karena ternyata postingan-postingan saya sudah masuk halaman awal google. Dengan kondisi blog saya yang seperti itu saya semakin yakin bahwa kemungkinan di approve google adsense akan semakin besar.
Dengan berbekal rasa ingin tau dan keisengan akhirnya saya mendaftarkan blog ini ke google adsense, pada tahap awal saya lalui dengan baik. Saya lolos review tahap pertama. Dalam hati saya, saya semakin yakin akan di approve, namun ternyata kenyataan tak sesuai harapan. Google tidak mengabulkan permintaan saya sebagai penayang, karena tidak sesuai dengan kebijakan google. Dari pengalaman ini saya ingin berbagi tips supaya permintaan anda yang ingin menjadi penayang google bisa dikabulkan. Berdasarkan email yang dikirim google ini adalah kesalahan dalam blog saya.
1.       Konten dalam postingan saya tidak mendukung bahasa yang di setujui oleh google
Ini adalah kesalahan yang menurut saya cukup fatal dan memang tidak bisa di toleransi. Memang dalam blog saya yang dulu terdapat postingan dalam bahasa Jawa yang tidak didukung oleh google adsense. Oleh karena itu supaya permintaan pengajuan sebagai penayang google adsense buatlah konten dengan bahasa yang di dukung oleh google adsense. Kalau menggungakan bahasa Indonesia, gunakan bahasa Indonesia yang baku dan mudah di pahami oleh pembaca. Jangan gunakan bahasa daerah kalau ingin menguangkan blog melalui google adsense, meskipun konten dengan menggunakan bahasa daerah berpotensi menghasilkan traffic yang banyak, kondisi ini tidak bisa diterima oleh google. Yang terpenting bagi google, content is The king. Buatlah konten yang berkualitas yang bisa di jamah oleh banyak orang. penggunaan bahasa daerah hanya bisa di pahami oleh orang yang berasal dari daerah tertentu saja.
2.       Konten tidak unik
Konten tidak unik, ini memang memberikan banyak penafsiran. Dan cukup membuat saya bingung. Namun setelah kembali di telaah ternyata postingan dalam blog saya ada yang sama persis dengan postingan pada blog lain. Padahal semua postingan yang saya buat, saya tulis dengan bahasa saya sendiri yang bersumber dari buku. Entah apa yang terjadi kenapa orang bisa punya postingan yang sama persis dengan postingan pada blog saya. Bisa jadi mereka mengcopy postingan saya dan mempost di blog mereka. Kondisi ini membuat saya merasa sedih, betapa kurangnya penghargaan hak cipta orang lain. Buat saya ngggak masalah sih opas, tapi yang penting cantumkan sumber. Itu lebih baik karena masih mau mengakui bahwa itu bukan karyanya.

3.       Terlalu banyak gambar
Komentar ini yang masih membuat saya kurang setuju, ada beberapa postingan dalam blog saya yang memang berisi banyak gambar. Tapi pada situs 1cak, konten-kontennya hampir semuanya berupa gambar. Tapi kenapa kok bisa menjadi penayang google adsense?
4.       Terlalu banyak video

Ini juga yang masih menjadi pertanyaan di benak saya, padahal hanya kadal satu video di postingan saya, tapi kenapa kok bisa-bisanya google bilang kalo konten saya terlalu banyak mengandung video.

tips memilih jurusan kuliah

gambar dari http://ahmadarib.com/

Sekarang kebanyakan milih jurusan kuliah itu sekedar melihat potensi "pasar" kedepannya. Padahal banyak hal yang perlu dipertimbangkan, jangan sekedar milih. nanti nyesel atau kesusahan ketika udah mulai menginjakkan kaki di dunia perkuliahan. Jangan asal masuk di kampus yang bergengsi, jangan juga asal ikut-ikutan temen. Berdasarkan pengalaman, banyak temen-temen saya yang akhirnya harus pindah kampus bahkan pindah jurusan gara-gara nggak sesuai sama harapannya.

1.       Pilih bidang yang sesuai passion

Ini adalah point yang paling penting, kenapa? Soalnya banyak orang yang merasa salah jurusan ketika dia sudah menjalani masa-masa kuliah. Ada yang milih jurusan yang karena disuruh orangtua, karena asal pilih yang penting kuliah di kampus yang ngetop, ada juga yang karena ikut-ikutan temen. Kondisi seperti ini seringkali terjadi dan memang amat disayangkan apalagi kalau jurusan yang dipilih itu “nggak” banget sama passion-nya. Banyak yang terpaksa harus berhenti kuliah dan pindah jurusan yang sesuai dengan passion dia. Banyak teman saya yang mengalami kondisi seperti ini.

Saya punya teman seperjuangan yang mengambil kuliah teknik, tapi dia itu sebenernya  “nggak” banget sama yang namanya per-teknikan. Namanya juga teknik pasti ketemu sama namanya kalkulus, kimia, fisika dan matakuliah lain yang berbau itung-itungan. Nah dia itu paling alergi sama namanya itung-itungan. Setelah perkuliahan berjalan hampir selama satu tahun, dia baru “merasa” salah jurusan, dan akhirnya berhenti kuliah dan pindah ke jurusan yang sesuai dengan passion dia.

Dari kasus teman saya tadi betapa sayangnya waktu satu tahun yang sudah dia habiskan di jurusan yang tidak sesuai dengan passionnya. Satu tahun itu bukan waktu yang sebentar, coba saja kalau dia memilih jurusan yang sesuai dengan dia. Waktu satu tahun itu sudah sangat berguna untuk mendapatkan banyak hal untuk mempelajari bidang yang sesuai passionnya.


Kalo kamu masih bingung tentang passion mu, dan mana jurusan yang harusnya kamu pilih, coba aja ikut tes singkat disiniHasil akhir tes ini kamu akan mendapatkan saran-saran mengenai bidang pekerjaan yang sesuai dengan kamu. Dari situ kamu bisa tentukan bidang apa yang seharusnya kamu ambil.

2.       Jangan gengsi dengan pilihanmu.


Kallo sudah menemukan dijalur mana kamu seharusnya berarti disitulah jalan hidup yang memang seharusnya kamu tempuh. Kebanyakan orang saat awal-awal memilih jurusan pertimbangannya adalah di bidang apa nanti ketika bekerja. Karena perguruan tinggi itu sebenarnya bukanlah “pencetak” pekerja. Kalau memang bidang yang kamu pilih itu sesuai dengan passion mu. Pilihlah bidang itu dan yakinlah kalo kamu bakalan jadi orang yang hebat dengan jurusan yang kamu pilih. Masadepan ada di tanganmu nggak usah gengsi kalo ternyata jurusan yang kamu pilih termasuk jurusan yang kurang keren menurut orang lain.


3.       Pilih tempat kuliah yang sekiranya menghasilkan output yang baik sesuai dengan bidang yang kamu pilih.


Point ini nggak kalah penting, ada pepatah lama yang mengatakan tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri cina. Ini bermakna berarti untuk mendapatkan ilmu yang maksimal, carilah tempat yang terbaik walau tempat itu jauh. Dengan pemilihan tempat yang terbaik ini kamu bisa mendapatkan ilmu-ilmu dari pengajar yang terbaik, berpengalaman dan sudah terbukti menghasilkan output yang baiik. Ini juga akan menambah kepercayaan dirimu ketika ditanya "kuliah dimana?".

4.       Komunikasikan tempat pilihanmu itu dengan orangtua.



Biar bagaimanapun orangtua adalah sumber dana dan doa terbesar yang kamu miliki. Mintalah restu dan doa darinya tentang tempat yang kamu pilih, karena doa orangtua akan sangat membantumu ketika berada di perantauan jikalau kamu memang harus merantau. Kalau orangtuamu kurang setuju dengan tempat pilihanmu, berilah argumen-argumen yang mendukung pilihanmu agar mereka menjadi tahu apa yang sebenarnya kamu inginkan.

Kuliah cari nilai? Ilmu? Yang lain?

Kebanyakan mahasiswa termasuk saya, kuliah itu dengan tujuan mencari nilai jadi mahasiswa hanya terpaku dengan nilai yang tinggi. Nilai lah yang menjadi tolok ukur keberhasilan mahasiswa, sehingga mereka berjuang dengan sekuat tenaga dan dengan segala cara untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Termasuk dengan cara yang terlarang seperti mencontek, plagiat dan cara curang lainnya. Bagi mereka kuliah itu hanya sekedar datang, mengisi absen, mendengarkan ceramah dosen dan pulang. Itulah yang terjadi apabila mahasiswa menganggap kuliah itu sebagai tempat mencari nilai.
Sedangkan apabila mahasiswa menganggap kampus sebagai tempat mencari ilmu maka akan lain cerita. Mahasiswa tidak hanya sekedar datang  mengikuti perkuliahan dan mengisi daftar hadir. Ia akan menyimak ceramah dosen, mempelajari dan mengembangkan materi yang di dapat dari dosen, mengerjakan tugas dengan kesadaran bahwa tugas adalah tempat untuk meningkatkan dan menguji pemahaman materi bukan sebagai beban. Inilah yang justru akan mebuat mahasiswa mendapatkan nilai yang tinggi, nilai hanya sebagai akibat dari pemahaman ilmu yang telah didapat. Nilai bikanlah tujuan utama, yang utama adalah ilmu.
Mencari ilmu ibarat minum air laut. Semakin banyak minum maka semakin terasa haus. Mahasiswa tidak akan merasa cepat lelah dan bosan dengan perkuliahan. Ia justru semakin bersemangat untuk mencari Ilmu dan semakin haus akan ilmu. Pernahkah kalian menonton film 3 idiots? Film ini bisa menjadi gambaran kehidupan mahsiswa di kampus. Kebanyakan yang mereka cari adalah nilai sehingga mereka hanya terpaku pada nilai, selain itu kebanyakan mereka yang salah jurusan. Hanya mengikuti kehendak dan keinginan orang lain bukan dari diri sendiri. Tapi ada satu yang berbeda yaitu sosok rancho yang menjadikan kampus sebagai tempat mencari ilmu, ia justru mendapatkan nilai yang tinggi. Ia tidak terpaku pada buku tetapi dengan pemahaman dirinya sendiri. Ia juga tak menggunakan ijasahnya karena yang ia cari bukanlah ijasah, karena itulah pemikiranyya tidak terpaku pada nilai dan ijasah sehingga pemikirannya menjadi lebih terbuka dan berkembang. Tedak terpasung oleh nilai. Pada akhir cerita si rancho menjadi seorang ilmua hebat mengalahkan kawannya yang haal dengan segala teori yang ada pada buku tanppa pemahaman dan hanya mencari nilai.

Segala perbuatan berawal dari niat, apabila niat kuliah dengan tujuan mencari ilmu maka yang kita dapat adalah ilmu. Apabila niatnya hanya sekedar mencari nilai maka yang didapat hanya nilai. Pemikiran akan terpaku pada nilai dan sulit untuk berkembang. Itulah yang menjadi titik kesalahan kebanyakan mahasiswa.
   Menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal yang menyenangkan seperti yang kamu bayangkan, kuliah tidak semudah seperti pada tayangan FTV ataupun film yang nampak begitu santai dan menyenangkan. Itu hanyalah gambaran semu dari kehidupan mahasiswa yang sesungguhnya. Namun kuliah juga tidak sepenuhnya menyeramkan, selalu bakalan ada cerita menarik yang akan kamu temukan saat kamu menyandang status mahasiswa. Hanya saja kamu perlu tahu bagaimana kehidupan mahasiswa yang sesungguhnya.

1.       Kuliah itu tak seperti ketika SMA


Ketika kamu SMA guru menyampaikan materi pelajaran sedetail mungkin agar sekiranya siswa dapat memahami dengan sebaik mungkin, namun kondisi ini tidak terjadi di bangku kuliah. Di bangku kuliah dosen hanya menyampaikan materi secara umum sedangkan untuk pemahaman materinya mahasiswa harus mencari sendiri materi kuliah yang disampaikan dosen  tadi. Dengan adanya perbedaan sistem pengajaran yang seperti ini banyak mahasiswa baru yang jatuh di semester pertama.

Ketika SMA biasa berangkat pagi pulang sore, kalau kuliah nggak seperti itu, kamu hanya berangkat ketika ada jadwal saja. Entah itu pagi ataupun siang, untuk jadwal kuliahnya sendiri tidak terlalu padat, sehingga mahasiswa akan punya waktu belajar mandiri yang lebih banyak. Karena pada sistem pendidikan di perguruan tinggi, berdasarkan sistem SKS di perguruan tinggi, mahasiswa belajar secara mandiri setidaknya 2 jam untuk setiap jam kuliah di kelas. Jika ada seorang mahasiswa yang mengambil 24 SKS, berarti dia harus mengikuti kuliah selama 24 jam perminggu dan melakukan belajar mandiri diluar kelas sebanyak 48 jam perminggu.

Pada kenyataannya banyak mahasiswa tidak menjalankan sistem ini dengan baik. Waktu yang dia miliki yang seharusnya digunakan untuk menjalankan sistem dengan baik justru mereka gunakan untuk sekedar bermain-main, tidur, jalan-jalan, hidup di dunia maya dan hal-hal yang kurang bermanfaat lainnya. Sistem manajemen waktu yang kurang baik ini sering kali membuat seorang mahasiswa gagal dalam bidang akademik.

2.       Waktumu adalah harta yang paling berharga

Waktu adalah sebuah hal yang lebih berharga dari uang, jabatan, dan harta apapun di dunia ini. Setiap detik waktu yang diberikan Tuhan adalah kesempatan, karena waktuterus berjalan maju, dia takkan pernah mundur. Seperti pada tebak-tebakan yang diberikan Frodo kepada Smeagol, 
“tak bergigi, tak bertaring namun sanggup memakan segalanya”. 
Cobalah renungkan betapa pentingnya waktu yang kita miliki, orang bijak berkata
Agar tahu pentingnya waktu  SATU TAHUN, tanyakan pada murid yang gagal naik kelas atau lulus.
Agar tahu pentingnya waktu SATU BULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan premature.
Agar tahu pentingnya waktu SATU HARI, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SATU JAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu pertama kalinya.
Agar tahu pentingnya waktu SATU MENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SATU DETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar tahu pentingnya waktu SEPERSERIBU DETIK, tanyakan pada seorang yang baru saja meraih medali perak olimpiade.

Setelah tahu betapa berartinya waktu, tentu saja jangan pernah biarkan waktu berlalu begitu saja. Buatlah setiap detik waktu yang terlewati adalah sebuah manfaat. Untuk itu manajemen waktu mutlak diperlukan, atur waktu yang kamu miliki sedemikian rupa seefektif mungkin agar tak ada yang terbuang dia-sia.

3.       Membiasakan diri dengan keberagaman


Di bangku kuliah level keberagamannya tingkat nasional, bahkan internasional. Contoh saja kampus-kampus di Indonesia diisi oleh orang-orang yang datang dari seluruh pelosok negeri ini, dari Papua sampai Aceh, semuanya ada. Kalau kamu tidak terbiasa dengan keberagaman kamu ala sulit dalam bersosialisasi dan mengembangkan diri. Jangan pernah kamu membawa egomu, membawa kebiasaan-kebiasaan yang ada pada tempatmu dulu. Karena belum tentu kebiasaan yang kamu bawa itu baik bagi oranglain. Buang egomu, dan bukalah diri dengan meninggikan level toleransimu.

4.       Jaga dirimu baik-baik Nak


Pergaulan di kalangan mahasiswa dewasa ini sudahlah sangat memprihatinkan dan sudah melewati batas toleransi etika, moral dan norma. Saking parahnya ada sebuah survey yang dilakukan oleh Lembaga Study cinta dan kemanusiaan serta pusat pelatihan bisnis dan humaniora (LSCK PUBISH) pada tahun 2002 dari 1.660 responden, sebanyak 97,05% dari mereka mengaku telah kehilangan keperawanan saat masih kuliah. Fakta yang sangat mencengangkan. Betapa bobroknya moral bangsa yang konon dikenal sebagai bangsa yang religius ini.

5.       Ingat amanah orangtua dipundakmu



Setiap rupiah  yang kamu gunakan untuk kuliah adalah setiap tetes keringat dan airmata orangtuamu. Mereka berharap agar kamu kelak menjadi orang yang berguna, orang yang berilmu dan berbakti kepada mereka. Ketika kamu lelah dengan tugas yang tidak ada habis-habisnya, ketika kamu merasa malas dengan kuliahmu, ketika kamu kehilangan semangat untuk mencari ilmu. Ingatlah orangtuamu yang sudah bersusah payah untuk membiayaimu. Kuliah memang sulit, namun lebih sulit lagi orangtuamu yang membiayai kuliahmu.

Anak kos sejati yang tau hal seperti ini


Awal bulan adalah hari kemerdekaannya

Kenapa awal bulan diperingati sebagai hari kemerdekaan anak kos? Ya karena di awal bulan biasanya dapet kiriman dari orangtua. Biasanya sih masih punya “Proklamator” kemerdekaan di pundi-pundi keuangan mereka. Meski tak lama kemudian si “proklamator” akan segera menjadi pejuang-pejuang hebat yang siap dengan senjatanya masing-masing.
Meski baru dapet kiriman dari orangtua, tak lama kiriman itu akan abis. Selalu ada saja kebutuhan yang mendesak di awal bulan. Mulai dari bayar kosan sampe beli perlengkapan mandi yang udah abis. Jadi ya nggak lama waktu kemerdekaan mereka dan mereka harus segera menjadi pejuang kembali. Tapi meskipun begitu, setidaknya di awal bulan mereka masih bisa makan enak.


Ahli manajemen meski nggak kuliah manajemen

Ilmu manajemen, ini nih ilmu yang wajib dikuasai anak kos sejati. Manajemen uang itu sebenarnya susah-susah gampang, kunci kesuksesan dalam manajemen keuangan anak kos adalah harus IRIT dan DISIPLIN. Nulisnya sampe capslock jebol, ini soalnya point yang harus bener-bener dipraktekan demi kesejahteraan anak kos. Irit bukan berarti pelit ya, tapi memang ini yang harus dilakukan supaya bisa bertahan hingga akhir bulan. Salah satu cara buat irit sekaligus dapet pahala, bisa dengan puasa senin kamis. Dengan cara seperti ini setidaknya bisa ngirit dua kali uang makan dalam satu minggu + dapet pahala + sehat.
Disiplin adalah nafasku, ini nih yang harus dipraktekkan. Disiplin yang utama agar bisa survive itu dengan disiplin menjalankan system manajemen keuangan yang telah ditetapkan. Misalnya dalam satu hari, jatah makan + jajan + dll = 30.000. ya berarti dalam satu hari, pengeluaran maksimal adalah 30.000, kalau lebih ya berarti di hari lainnya harus bisa lebih hemat untuk menambal dana yang lebih tadi.
Disiplin dalam menjalankan system ini bakalan balik ke diri sendiri kok, Kalo system manajemen keuangannya baik dan berhasil, nggak perlu tuh harus nahan  laper sambil minum obat maag gara-gara devisit. Tingkat keberhasilan system manajemen ini bisa dilihat dari seberapa besar uang sisa yang bisa jadi tabungan di akhir bulan.


Laptop jadi “pendamping” hidup


Siapa bilang jadi anak kos itu hiduonya sepi dan selalu sendiri. Anak kos punya “pendamping” hidup kok. Siapa lagi kalo bukan laptop kesayangan, laptop ini nih yang menemani keseharian anak kos. Mulai dari ngerjain tugas, maen game, nonton film, internetan, bahkan bisa dijadiin sarana buat nyari duit tambahan. Tuh kan betapa penting dan istimewanya posisi laptop buat anak kos. Si laptop juga nih yang bakalan jadi saksi bisu pahit manisnya kehidupan anak kos.

Anak kos punya bioskop sendiri

Jenuh dengan rutinitas harian yang membosankan, boleh lah sekali kali cari hiburan dengan nonton film. Tapi harga tiket buat nonton di bioskop kan lumayan mahal buat level anak kos. eits, untuk mengatasi hal ini anak kos punya solusinya. Dari pada buang uang buat nonton film di bioskop, mending buat makan. Saat ada rilis film baru, orang-orang biasanya langsung berbondong-bondong menuju bioskop buat nonton. Anak kos nggak mau ketinggalan juga nih, tapi dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang. Yang dilakukan anak kos adalah dengan menunggu bajakan film yang baru rilis dan tonton di kamar dengan kondisi yang disesuaikan dengan kondisi di bioskop. Cukup sediakan laptop, colokin sound, matiin lampu, putar filmnya dan nikmati bioskop pribadi. Nontonnya rame” bakalan lebih seru sama temen-temen kamar sebelah.
Suasananya udah mirip di bioskop kan?  tapi ini lebih bebas mau ngapain aja, masu sambil tiduran, mau makan, rokok, dll. BEBAS...

Belum anak kos sejati kalo bukan “ahli survive”


Saat tanggal menua dan dompet semakin menipis ini adalah saatnya anak kos untuk menunjukkan keahliannya. “Survive”, sebuah ritual yang biasa dilakukan anak pecinta alam untuk mempertahankan hidup di hutan. Dengan bermodal pisau, tali, korek dan peralatan sederhana lainnya mereka bisa bertahan hidup dengan memanfaatkan hasil alam yang sudah tersedia secara gratis. Tapi bagaimana dengan anak kos?, perlengkapan survive anak kos yang paling mendasar adalah. Mie instan dengan berbagai macam rasa, air putih, dan uang koin. Alat survivenya memang bereda dengan anak pecinta alam, soalnya di kosan tidak ada hasil alam yang bisa dimanfaatkan.
Mie instan berbagai macam rasa, biar anak kos bisa makan “enak” setiap hari. Pagi soto, siang bakso, malam iga penyet besoknya rending, sotolamongan, pecel dan berbagaimacam rasa lainnya. Semua menu itu memang enak dan menarik untuk dikonsumsi, namun sangat lain ceritanya ketika semua menu lezat tadi dalam wujud mie instan. “kadar” enaknya jadi berkurang drastic.






Kuliah itu Ngapain?

                Ketika masa SMA dulu liat anak kuliahan rasanya jadi pengen cepet-cepet kuliah, Iiat mereka begitu santai tidak terlalu terikat dengan jadwal yang monoton, bisa jalan-jalan ke sana kemari sesukahati, kayaknya enak banget kuliah. Namun ternyata ketika sudah memasuki dunia perkuliahan kenyataan itu berbanding terbalik. Yang dulu nampak santai nggak ada beban namun ternyata sebenarnya banyak sekali hal yang harus dipikirkan dan dikerjakan oleh seorang mahasiswa. mulai dari mengerjakan tugas kuliah, praktikum sampai organisasi.

Saat awal-awal kuliah memang bikin kaget, kenapa kok seperti ini? Tugas datang silih berganti, selesai satu datang seribu. Sangat berbanding terbalik dengan kehidupan anak kuliahan di TV ataupun Film. Mereka keliatan benar-benar santai nggak mikirin tugas ataupun praktikum. Bisa jalan-jalan, maen kapan aja. Makannya kuliah itu keliatannya enak banget. Tapi sebenarnya ketika kuliah mahasiswa punya lebih banyak waktu untuk mengembangkan diri dan mengembangkan pemahaman bidang yang dipelajari lebih banyak daripada waktu kuliah dikelas yang sangat membosankan. penyampaian materi di kelas oleh sang dosen hanya memberikan gambaran materi yang dipelajari secara umum, dan ujung-ujungnya mahasiswa harus mencari dan belajar sendiri.

Kalo dipikir-pikir nih kuliah dikelas itu seringkali kurang penting, udah di bela-belain datang kuliah melawan rasa malas dan kantuk yang menyerang ternyata dosennya nggak dateng itu rasanya anjir banget. Sekalinya dosen dateng cuma masih tugas abis itu langsung pergi dengan alasan ada urusan yang harus di selesaikan. Banyak mahasiswa anjir yang bertanya-tanya ngapain bapak/ibu itu ngajar padahal materi yang disampein sama dia bisa dipelajari di buku. Cuma bikin capek aja buang-buang tenaga harus ngikutin kuliahnya dia, mendingan tidur di kos terus abis itu bangun belajar sendiri.

Meskipun kuliah itu seringkalli hanya mendengarkan dongeng dari dosen tapi, kuliah di kelas itu tetep perlu meski seolah-olah nggak penting. Ketika kuliah dikelas bisa jadi sarana mempertanyakan dan menguji seberapa pintar dan keren si dosen ketika menjawab pertanyaan yang diajukan. Kalo pertanyaan pertanyaan yang diajukan itu berbobot, biasanya bisa jadi sarana pendekatan ke dosen. Kalo dosennya udah kenal biasanya sih nggak pelit nilai.

Balik lagi nih, ngapain sih kuliah kalo cuman dateng, ngisi daftar hadir, dengerin dongeng, abis itu cabut ke kosan terus tidur. Kalo nggak dapet feel nya di kuliah , siklus anak kuliahan yang seperti itu sangat menjamur. Kalo ada yang bialng, kuliah biar dapet kerja, itu salah. nggak kuliah bisa kok kerja, nggak kuliah bisa kok kaya, nggak kuliah bisa kok masuk surga. tanyain lagi deh apa sih niat buat kuliah?. percuma kalo nggak ada niat yang oke buat kuliah, buang-buang waktu sama duit aja.
Nih buktinya nggak kuliah juga bisa sukses, bisa memperkerjakan para sarjana, yang cumlaude-cumlaude lagi.



                

Fakta kuliah di Jurusan Geologi

Jurusan geologi, jurusan yang sedang naik daun saat ini, mungkin karena proyeksi masa depan yang cerah untuk seorang geologis. Ini tak lepas karena bidang pekerjaan geologi yang sangat luas, tak hanya di tambang ataupun di migas. Berdasarkan survey orang yang bekerja di bidang pertambangan ataupun migas memiliki gaji yang tinggi. enak nya di geologi itu bisa masuk ke keduanya, tapi bisa juga di bidang geologi itu sendiri. Gak percaya kalo gaji geologi itu tinggi, ini buktinya !. Data ini diperoleh dari penelitian payscale, kalo pengen kepo lagi bisa dibuka di payscale.com

Meski gajinya tergolong tinggi, semua itu sebanding dengan seluruh proses yang harus jalani untuk menjadi seorang geologis yang handal.
Untuk menjadi seorang geologis, haruslah melewati tahap pencarian ilmu yang kelak akan menjadi dasar yang digunakan dalam bekerja. Proses pencarian ilmu ini yang menjadi tahap yang menarik dan tidak akan pernah dilupakan sepanjang hidup seorang geologis. Mengapa? yang membentuk menjadi seorang geologis tidak hanya butuh pemahaman ilmu yang matang, namun juga soft skill yang mantap. Karena ketika seorang geolog bekerja, dia tidak pernah bekerja sendiri. Dia harus mampu bekerja sama dengan orang lain dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu yang berbeda dan secara mutlak geolog harus bisa bekerjasama dengan baik.
Dalam tahap awal di pendidikan untuk menjadi seorang geologis yang harus dilalui adalah tahapan pembentukan attitude dan karakter seorang geolog. Ini merupakan bekal dasar yang harus dimiliki. Dalam tahapan ini calon geolog dituntut untuk bisa bekerjasama dalam tim, saling peduli, bisa berfikir dibawah tekanan, mampu meyampaikan pendapatnya ke orang lain, fisik yang tangguh dan tentu saja bekal ilmu dasar dalam geologi.

Sayangnya dalam tahap awal yang begitu penting ini sering mendapatkan pertentangan dari berbagai pihak yang kurang memahami pendidikan di geologi. Mereka beralasan bahwa kegiatan seperti ini tidaklah penting, hanya sebagai ajang balas dendam dan perploncoan senior kepada juniornya. Padahal ini SALAH BESAR, kegiatan semacam ini bukanlah perploncoan, namun sebuah media untuk saling berbagi pengalaman dan pembentukan karakter yang kelak akan sangat dibutuhkan oleh calon geologis pada tahap awal.

Karena geologi itu mempelajari bumi, kuliahnya nggak melulu di dalam ruangan. Geologi mempunyai cara tersendiri untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru, jangan bilang kalau seorang geolog pergi ke pantai ataupun ke gunung hanya untuk liburan. Ketika geolog pergi ke pantai ataupun gunung, mereka bisa mendapatkan banyak hal yang tidak semua orang tahu. Selalu ada rahasia dibalik sesuatu yang harus dipecahkan oleh seorang geolog

Batu ibarat mesin waktu yang dapat membawa ke masalalu. Mungkin bagi orang awam, batu hanyalah batu. Benda keras yang bisa membuat kepala orang benjol. Namun bagi seorang geologi, batu dapat bercerita mengenai kejadian-kejadian apa saja yang sudah dialami batu. Ibaratnya geologis adalah tempat curhatnya batu. Batu dapat bercerita seberapa besar tekanan yang dia alami, seberapa panas kondisinya dimasalalu, seberapa jauh tempat dia berasal, seberapa lama dia ada, dan masih banyak hal lain yang bisa diceritakan oleh sebongkah batu dan hanya geologi yang tau.

Geologi nggak pernah takut nyasar, nggak ada kata nyasar dalam kamus geologi. Yang ada hanyalah menengeksplor daerah baru yang belum terjamah. Nyasar bisa dibilang sebuah keberuntungan bagi seorang geolog, dia punya kesempatan untuk mau nggak mau mengekplore daerah baru dan menemukan menunaikan bahkan potensi yang bisa dimanfaatkan. Cuma geolog yang nyasar dapat batu, dan batu yang nggak sekedar batu.

Mitos Kuliah di PTS


Kebanyakan orang Indonesia menganggap bahwa mahasiswa yang kuliah di PTN itu lebih pintar daripada mahasiswa yang kuliah di PTS. Karena kebanyakan beranggapan bahwa PTS mahasiswanya hasil saringan dari PTN. Tapi bukan berarti masuk PTS itu berarti termasuk mahasiswa yang kurang pintar, kurang beruntung dan sebagainya.
Dalam postingan ini saya ingin berbagi pengalaman bagaimana rasanya kuliah di PTS dan PTN. Sebelum saya pindah ke kampus saya yang baru, sebelumnya saya kuliah di sebuah PTS di daerah Yogyakarta, namun setelah satu tahun berlalu saya mencoba ikut tes masuk PTN dan akhirnya lolos kemudian saya pindah ke kampus saya yang baru yang berada di daerah Semarang.
 Di kampus yang lama dan yang baru saya masih berada pada jurusan yang sama. Dari perjalanan perpindahan dari jogja ke Semarang ini saya mendapat banyak pengalaman yang sayang untuk saya pendam sendiri. Berdasarkan pengalaman ini saya ingin menguak mitos-mitos tentang mahasiswa PTN maupun PTS.

Masuk PTS itu gampang

Mitos ini menurut saya nggak sepenuhnya berlaku sih, kenapa? Karena tergantung jurusan yang mau di ambil. Kalo memang jurusan yang mau diambil itu termasuk jurusan yang favorit di kampus tersebut, masuknya bisa jadi agak susah. Kecuali kalo masuknya di gelombang-gelombang awal. Peluang masuknya lebih besar karena kuotanya masih banyak. Intinya nggak semua PTS itu menerima saringan dari yang gagal masuk PTN. Kalau PTS nya memang berkualitas pasti bakalan ada seleksi lagi dari PTS yang bisa saja setara dengan seleksi ketika masuk PTN. 
.
Kuliah di PTS itu santai banget
Mitos ini memang kadang Bener, kadang juga salah. Sebelum saya pindah ke PTN saya sempat berkuliah di salah satu kampus swasta di yogyakarta mengambil jurusan teknik yang terkenal super sibuk, dan memang super sibuk. Dengan fakta yang seperti ini berarti mitos yang pertama bisa terpecahkan. Memang kalo ambil jurusan teknik, entah itu mau PTS ataupun PTN tetep aja sibuk. Tapi memang jika dibandingkan dengan jurusan yang sama antara PTS dan PTN, kuliah di PTS memang sedikit lebih santai, lebih punya waktu senggang. Setidaknya setiap weekend bisa jalaj-jalan keluar kota. 
Fakta diatas itulah fakta yang terjadi di jurusan teknik, bagaimana dengan jurusan yang lain?, berdasarkan pengalaman yang dialami oleh teman-teman saya yang kuliah di PTS dengan jurusan non teknik dan non kedokteran, mereka mengatakan bahwa kuliah di PTS itu emang lebih santai daripada di PTN. Soalnya kalo di PTS umumnya memiliki jadwal kuliah yang berbeda dengan jadwal kuliah di PTN. Kalo di PTN jadwal kuliahnya itu umumnya lebih pendek daripada PTS jadi seolah dikejar waktu sama penerimaan mahasiswa baru entah itu SNMPTN ataupun SBMPTN.

Namun yang jadi kekurangannya, kalau kuliah di PTS itu kadang jadwal kuliahnya menggunakan hari sabtu. sedangkan untuk PTN hari sabtu untuk kuliahnya libur. Tapi meski libur waktunya keoake buat kegiatan-kegiatan kampus yang cukup padat, entah itu ada seminar atau yang lainnya.

Di PTS gampang dapet IP tinggi
Mitos ini memang benar, kuliah di PTS itu gampang dapet IP tinggi. Entah kenapa saya juga kurang tau. Tapi kalo berdasarkan pengalaman saya, sistem perkuliahan di PTS itu sudah dirancang sedemikian rupa dan sistemnya ini bisa dengan mudah di pahami oleh mahasiswa. jadi kalo buat mahasiswa yang sudah paham dengan sistem penilaian ataupun perkuliahannya dan dapat beradaptasi dengan baik. Pastilah bisa dengan gampang mendapatkan IP tinggi. walaupun males-malesan kuliah tapi udah paham dengan sistem di kampus, bisa kok dapet tip tinggi. beda dengan sistem yang ada di PTN, umumnya sistem penilaian dan penugasan sepenuhnya merupakan hak otoritas dosen, sistem ini tidak berlaku untuk setiap dosen, beda dosen beda sistemnya. Makannya agak susah dapet IP tinggi di PTN.
Selain itu di PTN ada semacam remidial sehabis UAS, kalau yang nilainya ada yang jeblok bisa langsung ikut remidial. ya efeknya tentu saja ipk bisa terselamatkan.

Kuliah di PTS kurang keren
Inilah yang sering dirasakan oleh mahasiswa PTS, kebanyakan mereka tidak merasa bangga dengan kampusnya. Gara-gara anggapan ini seringkali kalo berada di luar terus ditanya kuliah dimana? Itu mau jawab udah minder sendiri. Mitos ini nggak sepenuhnya benar kok. Salah satu indikator kekerenan kampus itu bisa dilihat dari prestasi mahasiswanya. Dikampus saya yang lama, mahasiswa teknik mesinnya itu seringkali memenangkan kejuaraan internasional dan mengalahkan tim jebolan PTN yang terkenal termasuk kampus saya yang baru. Selain itu anak aeromodeling juga sering menyabet juara di kejuaraan nasional aerob modeling dan mengalahkan jebolan-jebolan PTN. Untuk mitos ini tidak selamanya berlaku. Anak PTS juga keren kok, anak PTS juga berprestasi kok. Cuman tidak semua orang tau info tersebut. 



AKU ANAK PERTAMA


Hampir semua anak pertama menjadi harapan terbesar bagi orangtua, para orangtua sering mengatakan kepada anak pertamanya, “nak kelak kamu harus menjadi orang yang berhasil, orang yang baik (......), agar bisa menjadi contoh dan teladan bagi adik-adikmu”. Saya yakin hampir semua anak sulung pernah diberi wejangan seperti ini oleh orangtuanya. Secara tidak langsung wejangan-wejangan semacam itu terpatri di dalam hati dan menjadi sebuah motivasi untuk terus maju dan mempersembahkan yang terbaik.
Iya memang, kebanyakan anak pertama memiliki pemikiran yang lebih maju, lebih terbuka, lebih mandiri dibanding yang lainnya. Ya memang tak lain karena ada harapan besar di dalam dirinya yang membuatnya harus menjadi yang terbaik. Ini lah yang membuat anak pertama itu spesial, dia bisa menjadi lebih dewasa pemikirannya daripada usia sebenarnya. Dia bisa mengambil keputusan-keputusan besar di dalam hidupnya tanpa campur tangan orangtua.
Ada sebuah kisah tentang betapa spesialnya anak pertama, entak ini fiksi atau nyata tapi saya yakin ada cerita semacam ini di kehidupan nyata. Mungkin anda pernah mendengar atau membacanya. Alkisah pada sebuah pesawat terdapat ibu-ibu paruh baya yang ingin mengunjungi anaknya di luar negeri, dia duduk disamping pemuda yang cukup kepok dengan orang lain hingga terjadilah percakapan Siantar keduanya. Sang pemuda ini bertanya kepada ibu-ibu itu, “ibu mau ke mana? Kok sendirian?”.  “saya mau mengunjungi anak ketiga saya di Singapura”, jawab ibu itu singkat. Jawaban ibu itu membuat sang pemuda semakin kepo dan terjadilah perbincangan serius di antara mereka. Pemuda :“anak ibu kerja di sana?”
Ibu : “iya, anak saya menjadi dokter di sebuah rumah sakit di sana.”
Pemuda : “wah hebat dong bu, terus bagaimana dengan anak ibu yang lainnya?”
Ibu : “anak kedua saya, menjadi seorang dosen di perguruan tinggi negeri yang ada di Jakarta”
Pemuda : “hebat ibu bisa mendidik mereka dengan baik hingga sukses-sukses, bagaimana dengan                          anak pertama ibu?”
Ibu : “anak pertama saya, dia hanya seorang petani di desa. Sekarang dia sudah berkeluarga dan              mempunyai anak”
Pemuda : “ibu pasti kecewa dengan anak pertama ibu?”
Ibu : “tidak nak, ibu justru bangga dengan dia, karena dia lah yang sudah menyekolahkan adik-  adiknya dan merelakan pendidikannya. Karena dia adiknya bisa menjadi seorang Dosen,        Dokter dan seperi sekarang ini”
dan akhirnya sang pemuda hanya terdiam dan tersentuh hatinya mendengar cerita ibu tadi.
Tanpa memandang sisi realita atau fiksi belaka, kita bisa dengan mudah menemukan kisah seperti di atas dalam kehidupan nyata. Dari kisah tersebut, dapat menggambarkan betapa spesialnya anak pertama. Dia rela mengorbankan kebahagiaannya demi adik-adiknya. Ini adalah sebuah keputusan besar dalam hidup yang tak mudah untuk diambil. Ketika semua orang berfikir dan bertindak agar masa depannya cerah, dia justru bertindak agar masadepan adiknya cerah.

Kedewasaan berfikir dan bertindak seorang anak sulung memang suatu kelebihan yang belum tentu dimiliki oleh yang lain. Bagi anda yang dilahirkan sebagai anak pertama, jangan pernah merasa dan menganggap wejangan-wejangan yang diberikan oleh orang tua sebagai sebuah tanggung jawab dan menjadi beban. Jadikan itu sebagai motivasi bahwa anda dilahirkan menjadi seorang pemimpin dan contoh bagi adik-adik anda. Meski berat tapi ketika suatu hari nanti anda berhasil menunjukkan dan membuktikan keberhasilan anda dan menjadi contoh bagi adik-adik anda, semua keringat dan air mata yang telah anda korbankan akan tergantikan dengan senyum kebahagiaan, bahwa anda sanggup dan bisa mengemban amanah dan tanggung jawab untuk menjadi contoh bagi adik-adik anda.
Usaha Sampingan Yang Cocok Untuk Mahasiswa

Usaha Sampingan Yang Cocok Untuk Mahasiswa


Bagi mahasiswa rantau, yang jauh dari rumah dan hidup sebatang kara di tanah orang, terkadang mengalami masalah finansial. Entah kena masalah apa yang harus ngeluarin duit banyak, buat praktikum diluar kota, ini itu dan sebagainya. Memang masalah ekonomi ini menjadi masalah yang pelik bagi mahasiswa rantau.
Ngajar di Bimbel
Banyak mahasiswa yang harus memutar otak kreatifnya untuk memenuhi kebutuhan finansialnya dengan berbagai macam cara, yang paling umum biasanya mereka ngajar di bimbel. Mahasisea kan juga dianggap sebagai orang yang berilmu dan berpendidikan, banyak kok bimbel yang menerima mahasiswa sebagai tentornya. tinggal pilih mau ngajar di mana, dari SD-SMA bisa kok. Nggak susah juga cari info tentang tentor bimbel ini, biasanya ada kok brosur-brosur yang ditempel di fotokopian, atau di share di medsos, tinggal aktif aja nyari informasinya. Emang kalau ngajar di bimbel gajinya lumayan, tapi gimana kalau kuliahnya sibuk banget, sibuk praktikum ini itu dan sebagainya. Buat ngurusin kuliah aja keteteran apalagi sampek harus ngelesin anak orang.
Jualan online
Mahasiswa kreatif selalu punya caranya sendiri untuk memecahkan masalahnya, kalau nggak punya banyak waktu kenapa nggak coba jualan aja. Apalagi sekarang jamannya Online, tinggal pasang iklan, tunggu pelanggan bisa dapat duit. Ini bisa jadi alternatif lain selain ngajar di bimbel yang cukup memakan waktu. Banyak juga orang yang bisa berpenghasilan banyak melalui jualan online ini. Bahkan saya pernah baca sebuah artikel mengenai seorang anak yang berusia 12 tahun yang punya penghasilan setara dengan gaji orang kantoran dengan berjualan online. berjualan online ini cukup mudah dan murah. Bisa dimulai dari menjadi reseller suatu produt yang lagi ngetrend atau mau ngetren. Yang paling penting ketika jualan online adalah jeli melihat potensi pasar, Namun produk yang dipasarkan harus punya ciri khas tersendiri, misalnya jadila reseller produk-produk unik yang jarang dijumpai, dan buatlah kemasan yang unik untuk produk itu. Sehingga pembeli sayang untuk membuatnya. Kemasan ini bisa jadi penarik dan media promosi yang bagus. Dengan jualan juga bisa dapet untung yang lumayan. Dengan persaingan yang sangat ketat di pasar Online, mau nggak mau harus pintar-pintar melakukan promosi.  Kalau jadai reseller sih kalo di itung-itung untung yang didapat lebih menguntungkan si penjual sebelumnya. Kalau pengen dapet untung yang lebih lumayan ya harus beli langsung dari produsen. Untuk langkah ini yang menjadi kendala adalah modal.
Blogging
Kalau jualan Online masih susah, masih ada alternatif lain yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan finansial mahasiswa. usaha yang semua mahasiswa pasti punya modalnya. Yaitu jadi blogger, ternyata dengan menjadi seorang blogger kemudian memonitize blog bisa menghasilkan uang. Ini memang simpel nggak butuh modal besar, tapi cara kerjanya agak sedikit ribet karena melalui serangkaian proses seleksi yang ketat.
Sasaran para blogger untuk memonetize blog nya adalah google adsense, karena di google adsense menawarkan imbalan yang cukup banyak bagi publisernya. Namun untuk menjadi publisher google adsense cukup susah. Blog harus di reviev kelayakannya oleh google, saya sendiri udah beberapa kali mendaftar hanya lolos pada seleksi pertama tapi tidak lolos pada seleksi kedua. Entah apa  persyaratan yang harus dipenuhi punuk menjadi publisher google adsense. Sempat searching sana sini, banyak yang menyebutkan bahwa untuk menjadi publiser harus punya blog yang rafficnya tinggi, itu hanya omong kosong. Karena teman saya yang blognya trafficnya jauh lebih rendah daripada blog saya justru malah dia lolos google adsense. Ada yang bilang juga katanya ketika masa reviev harus pating artikel minimal satu kali. Namun faktanya saya tiap hari selama proses review udah ngepost berkali-kali tetep aja nggak lolos.
Kalau google adsense masih dirasa susah, masih banyak alternaatif lain seperti adsensecamp, kliksaya dan sebagainya. Sebenarnya ada beberapa alternatif lain, namun terlalu panjang jika dijelaskan disini. Saya akan coba jelaskan di postingan yang lain.

Itu sih beberapa alternatif yang mungkin bisa dilakukan mahasiswa untuk menambah uang jajannya di rantau. Mungkin dari readers ada ayan ingin berbagi tips lain, bisa di bagi di kolom komentar.
Masa-Masa Yang Dirindukan Ketika SMA

Masa-Masa Yang Dirindukan Ketika SMA

Pada tahun pertama semua murid baru Nampak sama dibalik wajah polosnya. Pada masa ini masa yang paling diingat adalah masa ketika masih menjalani serangkaian “upacara” penyambutan siswa baru, disuruh ini lah, itu lah. Bagi siswa baru kondisi ini rasanya sangat menyebalkan. Namun justru momen seperti ini lah yang bakalan dirindukan saat lulus nanti. Entah itu memori saat dibentak-bentak sama anak osis yang “menyambut” kedatangan orang baru di sekolah, harus dandan ini itu saat “upacara” penyambutan, saat-saat berada di tempat baru dan menjadi orang paling asing di tempat itu dan pastinya setiap orang mempunyai memori tersendiri pada saat seperti ini. cobalah lihat kenangan ketika masa seperti ini 5 tahun lagi, lihatlah betapa polos dan lugunya wajahmu pada saat itu.


Di tahun pertama ini juga adalah saat-saat penyesuaian dengan lingkungan yang baru, saat mencari teman baru atau pacar baru barangkali. Memang pada saat ini semua orang tampak baik dan cocok untuk menjadi teman yang asik meskipun sebenarnya belum tentu baik. Namun perlahan “wajah” asli mereka akan kelihatan seiring berjalannya waktu.

Masa pencarian jati diri di tahun pertama pun terlewati, pada tahun kedua adalah masa yang tepat untuk mengembangkan potensi diri. Dimana pada tahun ini mulai sibuk dan asik dengan urusannya masing-masing. Ada yang sibuk sama organisasi, sibuk ekskul, sibuk cari pacar, pokoknya semuanya sibuk dengan dunianya masing-masing. Di masa ini mulai terlihat mana bibit-bibit yang potensial, masa yang paling enak dimana bisa sepenuhnya menjadi diri sendiri.

Di tahun kedua ini juga masa paling badung, ada yang udah berani bolos, cabut dari sekolah, nggak ngerjain pr, kacau lah pokoknya. Pada saat seperti ini mulai menemukan mana yang bener bener teman dan mana yang sekedar teman. Teman menjadi makhluk yang paling berharga di dunia ini, pada kondisi ini kondisi yang rawan sebenernya. Ketika menemukan teman yang baik, maka akan ikut menjadi baik. Namunketika menemukan teman yang buruk, maka akan jadi buruk. Inilah mengapa betapa pentingnya memilih teman sepergaulan.

teman sepergaulan akan mempengaruhimu
foto yang nggak bakalan di lupain
Di tahun ketiga, kondisi berbalik 180 derajat, yang tadinya urakan dan asik dengan dunianya sendiri. Tiba-tiba menjadi sosok yang kalem dan religious, untuk siap tempur menjebol benteng UN dan menemukan tempat kuliah yang tepat untuk berlabuh. Yang tadinya sibuk sama dunianya sendiri tiba-tiba semuanya sibuk sama jadwal les dan try out. Jadwal les yang sedemikian padat yang terkadang hingga malam hari pun harus dijalani demi menghadapi sosok UN yang Nampak menyeramkan. Ada juga yang  masih bingung mau milih jurusan apa, kuliah dimana, dan sebagainya.

Saat seperti ini adalah saat yang sangat menyedihkan, yang mau nggak mau harus berpisah dengan teman-teman yang sudah begitu akrab. Saat dimana harus berpisah dengan sahabat demi cita-cita. Saat dimana setiap detik di sekolah bakalan dirindukan. Saat dimana harus merasakan pahitnya sebuah perpisahan setelah indahnya sebuah pertemuan.

Hari yang dinantikan pun tiba, disaat semua tertawa lepas, tersenyum bahagia ketika membuka secarik kertas yang bertuliskan nama dan dibubuhkan kata “LULUS”. Semua orang Nampak bahagia, semua berpelukan menyambut sebuah perpisahan sesungguhnya. Euphoria kegembiraan yang luar biasa ketika berhasil menaklukkan benteng UN yang Nampak begitu kokoh di awal.
AKU LULUS.....!

 “Aku di terima di UGM lho…, kalo aku di UNDIP. Yesss, aku jadi calon polisi”, kata yang disampaikan dengan nada bahagia, namun berarti perpisahan yang sesungguhnya. Saat semua bersiap untuk menuju tanah perantauan masing-masing demi mewujudkan mimpi dan meraih cita-cita. Saatnya berpisah dan sampai jumpa di masa depan dengan membawa mimpi masing-masing.
Gejala-Gejala Harus Pulang Kandang

Gejala-Gejala Harus Pulang Kandang


Ketika merantau di kota orang menjadi jalan untuk menggapai sebuah impian, entah itu karena pekerjaan, Study atau apapun itu yang akhirnya harus meninggalkan rumah. Ketika di perantauan banyak sekali alasan ataupun cerita kerinduan dengan rumah, rindu sama ibu, bapak, adik, kakak ataupun hewan piaraan di rumah. Ketika kondisi kangen akut secara umum anak perantauan menunjukkan gejala-gejala seperi ini :
1.       Males mau ngapa-ngapain
Ini gejala paling dominan dan umum dialami sama anak rantau, kadar malesnya mulai dari males beresin kamar, males nyuci, males makan sampai males kerja atau kuliah. Enggak tau kenapa gejala ini mulai menjangkiti saya hahah. Kalau dirumah kamar Berantakan ada ibu atau pembantu yang beresin, nah kalau di kos atau kontrakan siapa yang mau beresin Kama kalau nggak diri sendiri. Gara-gara hal sepele kaya ini bisa menambah kadar ke-kangenan seseorang sama rumah. Biasanya yang Bener-bener bikin menambah parah rasa ke kangenan sama rumah itu masakan ibu, nggak tau gimana sebabnya masakan ibu jadi makanan ajaib yang sanggup membuat lidah rindu. Meski kadang masakan ibu nggak seenak makanan beli di warung, tapi dengan resep rahasia sang ibu bisa menghasilkan makanan yang sangat dirindukan oleh penikmatnya.
2.       Sering telfon orang rumah
Ini gejala kangen yang sudah menjelang akut. Pengen ketemu tapi nggak bisa, terhalang oleh jarak geografis antara tanah rantau dengan rumah. Akibatnya raga yang terhalang oleh jarak geografis ini sangat ingin kembali ketempat dimana dia dibesarkan, kalau raga tak mampu ke sana yang bisa dilakukan cuma telfon orang rumah. Obat kangen alternatif selain pulang ya telfon orang rumah. Meski hanya berinteraksi dengan suara tanpa bertatap muka secara langsung. Melon emang bisa bikin kadar rasa kangen rumah meski hanya sementara.
3.       Sering berharap yang aneh-aneh
Gejala ini muncul pada kondisi kangen yang sangat akut, yang sering muncul di benak orang / mahasiswa yang kangen akut sama rumah adalah : “andai saja kampus ini ada di daerah rumahku, aku nggak perlu merantau, nggak perlu kangen-kangenan sama ibu”. Kalau kamu/temen mu sudah mengalami gejala ini segera balik kerumah. Ibu sudah kangen nak...


Bagi yang kangen rumah, selagi ada kesempatan buat balik segeralah balik ke rumah. Siapa tau di hari-hari berikutnya nggak bisa balik, atau pulang tinggal nama.

JOGJA in my life


Daerah Istimewa Yogyakarta, sesuai dengan namanya daerah ini memang istimewa. Setiap orang yang pernah tinggal disana pasti punya segudang cerita indah tentang kota ini. Begitu juga dengan saya, yang punya kenangan tak terlupakan dengan kota budaya ini.
Cerita ini diawali pada pertengahan bulan juli, beberapa hari setelah ulang tahunku yang ke 17. Berawal dengan hati galau dan bingung mau kuliah dimana setelah tidak lolos seleksi tes masuk perguruan tinggi akhirnya aku mendaftar di kampus yang beralamat di kompleks balapan di jalan kalisahak. Masuk kampus ini bukanlah keinginanku tapi ini adalah alternatif agar waktuku tak percuma sembari menunggu tes masuk perguruan tinggi tahun selanjutnya. Tapi tak kusangka, dengan awal yang setengah hati berada di sini aku  justru menemukan apa yang aku cari.
Sebuah suasana kuliah yang tidak akan ditemukan di kota manapun adalah suasana kuliah di kampus-kampus jogja. Jogja miniatur Indonesia, semua orang Indonesia dari pelosok negeri ini semua berkumpul mencari ilmu di sini. Di sini aku bertemu dengan parang=orang dari Papua hingga Aceh, dengan ragam budaya yang mereka bawa dari daerah asal mereka. Dari logat Papua sampai logat Cilacap semuanya ada di sini.
Dari sekian ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia, aku bertemu dengan orang-orang terpilih yang boleh masuk ke dalam jalan cerita utama hidupku. Mereka adalah orang – orang terseleksi yang tahan dengan bacotanku, cacianku, makianku, kata-kata kotorku, tingkahku dan semuanya tentang aku. Hari demi hari berlalu di kampus kecil ini dengan bahagia. Sampai menjelang ulantaunku yang ke 18 aku harus bersiap meninggalkan mereka.
Aku ikut tes seleksi masuk perguruan tinggi  untuk yang kedua kalinya, aku sebenarnya sangat ingin berada di kota ini namun ketika pengumuman tiba, takdir berkata lain. Aku harus pindah dari kota ini. Satu hari setelah ulangtaunku yang ke 18, hari dimana aku mendapatkan kado terindah selama 18 tahun aku hidup, dan hari paling menyedihkan selama 18 tahun aku bernafas.
pertemuan pertama kita

foto botak kita
foto siap mati kita

lapangan kita

saat kita mancing bareng

kebersamaan dibalik kesederhanaan kita

Singkat cerita akhirnya aku pindah ke kampus yang baru yang berada di salah satu kota terpanas di Jawa. Hari-hari yang aku alami di sini masih normal-normal saja. Matahari masih terbit dari timur dan terbenam di barat, api masih terasa panas dan es masih terasa dingin. Dibalik semua kenormalan itu ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang tidak aku dapatkan di sini.
Rasanya kuliah di kampus baru, dengan suasana yang lebih baik, seharusnya aku merasa bahagia, namun kebahagiaan itu entah dimana. Yang ngajar waktu kuliah masih dosen dan yang ngajar waktu praktikum masih asisten. Tapi aku tidak menemukan siapa yang menemaniku waktu kuliah, yang berjuang bersamaku waktu praktikum. Aku kehilangan sahabat-sahabat terbaikku, terpisah dengan jarak 112 km seolah menjadi jarak terjauh di dunia ini. Meski sebenarnya dengan jarak 112 km dapat di tipiskan dengan hanya sekian milimeter dari layar handphone, tetap saja jarak itu tetaplah jauh sejauh hari ini dan kemarin.
Sahabatku, aku di sini sangat merindukanmu. Aku rindu saat kita tertawa bersama main kartu remi sambil coret-coretan pak bedak hingga malam tak terasa malam. Aku sangat rindu dimana kita bisa tertawa lega tanpa ada beban dibalik tawa kita, aku sangat rindu ketika kalian datang kerumahku dan mancing bersama, aku sangat rindu ketika kalian mengganggu tidur malamku mau mencontek tugasku, aku sangat rindu ketika kalian berusaha menelfonku membangunkanku dan memberitahuku bahwa aku nyaris ditinggal rombongan bis. Aku sangat rindu ketika kita stres ngerjain laporan dan main ke malioboro sambil rokok rame-rame,
Andai kau tau kawan, jika saja aku tau akhirnya jadi seperti ini, aku akan memilih tetap bersama kalian disana, dengan semua kesederhanaan yang kita miliki, dengan semua keterbatasan yang kita miliki, dengan segala loyalitas dan kepedulian kita. Tapi kawan, inilah pilihanku, aku harus bisa menanggung konsekuensi dari pilihanku sendiri. Meski aku harus menahan rindu dan kehampaan hidupku tanpa kalian.
Kawan, dengan kekuatan rindu ini aku hanya berharap bahwa dengan 112 km jarak pemisah kita, kita tetap saling peduli, kita masih memegang teguh impian-impian kita. Aku sangat berharap dengan kekuatan impian kita, kelak satu haru nanti kita akan berkumpul kembali dengan membawa anak istri kita, dengan membawa mobil-mobil kita, dengan membawa perusahaan perusahaan kita, dan dengan membawa ikatan batin kita.

Kawan, biar lah 112 km pemisah raga kita menjadi penghalang kita saat ini, kelak satu hari nanti kita akan kembali lagi dengan cerita kesuksesan kita asing-masing, See you POOKILS 
Yang Dirasakan Anak Kos Kalau Sakit

Yang Dirasakan Anak Kos Kalau Sakit


Kesehatan merupakan potensi yang penting setelah waktu, ketika seseorang sakit hampir semua kenikmatan yang dirasakan hilang begitu saja. Makan nggak enak, pengen beraktivitas susah, tidurpun seringkali nggak enak. Hampir semua hal yang biasa dilakukan ketika sehat bisa dilakukan dengan baik dan dengan enak tiba-tiba hilang dan jadinya serba ribet dan serba susah. Apalagi kalo anak kos yang mengalami kondisi seperti ini, udah hidup sebatang kara di kota orang yang serba susah ditambah lagi kondisinya sakit, makin sengsara saja kehidupan seorang anak kos.

Yang paling pertama dirasain kalo anak kos lagi sakit adalah kangen sama rumah, terutama sama ibu. Soalnya kalo sakit, biasanya dirawat sama ibu. Diambilin makan, disiapin obat, dirawat dengan sebaik-baiknya lah. Kondisi ini berbanding terbalik ketika dikosan, kondisi umum anak kosan yang hidup sebatang kara dikosan membuanya harus serba bisa mengurus dirinya sendiri termasuk kalo lagi sakit. Harus bisa nyaris makan sendiri, periksa ke dokter sendiri, nyiapin obat sendiri dan hampir semuanya sendiri. Makannya nggak heran kalo sedang dalam kondisi sakit, tiba-tiba kangen sama rumah, sama ibu.

Biaya ke dokter mahal
Ini yang sering membuat anak kos kalo lagi sakit jadi tambah sakit. Untuk sakit yang lumayan berat, seperti typus. Biaya untuk berobat bisa untuk hidup setengah bulan sampai satu bulan ke depan. Buat anak kos yang uang jajannya pas-pasan ini Bener-bener bisa bikin sakit tambah sakit, apalagi kalo sakitnya di akhir bulan. Untuk itu, perlu nih pemahaman tentang penyakit dan obat, yang bisa dibaca di buku-buku ataupun informasi dari anak kedokteran atau anak kesehatan. Kalau udah paham penyakit dan obannya, bisa nyaris sendiri obat itu di apotik yang biayanya bisa sampek 1/10 kalinya dibanding berobat kedokter, toh juga obanya sama.

Mager alias males gerak

Udah sakit, tugas banyak belum terselesaiin semua lagi. Bikin tambah pusing aja. Kondisi ini memang sering terjadi, apalagi buat mahasiswa dengan jurusan yang sibuk seperti teknik. Tugas-tugas yang banyak bikin waktu istirahat jadi berkurang, dan sakit nya nggak sembuh-sembuh. Untuk itu perlu adanya manajemen waktu yang baik, untuk mengurangi rasa malas disaat sakit. Sebaiknya istirahatlah seefektif mungkin, dan pilih waktu yang efektif untuk mengerjakan tugas-tugas yang menggunung, atau kalau punya temen sejurusan yang baik, bisa minta tolong dia untuk membantumu mengerjakan tugas. Ingat membantu bukan menyelesaikan tugas mu.

Butuh perhatian.
Kalo dikosan jarang banget ada orang yang merhatiin kalo lagi sakit, paling-paling temen sekosan yang bener-bener peduli atau pacar bagi yang punya. Bentuk perhatian sekecil apapun yang diberikan oleh teman sekosan ataupun pacar bagi yang punya. Bisa jadi obat tersendiri bagi orang yang sakit, didalam dirinya jadi muncul rasa diperhatikan dan tumbuh rasa untuk segera sembuh dan beraktivitas dengan normal.

KULIAH


Pernahkah kalian ngerasain waktu kelas XII pengen cepet cepet kuliah, terus pas udah kuliah malah nerasain kalo kuliah itu banyak tugas, tidur jam 3 berangkat jam 7 presentasi lagi, nggak bisa TA gara-gara dosenya ngecek daftar hadir, atau yang ngakunya temen tapi kayak bukan temen,  jauh sama orang tua, jauh sama sahabat yang dari kecil udah bareng, makan mesti beli, apa-apa sendiri?  Pernahkah kalian mikir buat apa kuliah kalo yang nggak sekolah aja bisa sukses? Ngerasa beda banget sama suasana SMA/SMK/MA?
gambar dari galleystein.files.wordpress.com

Namanya juga masih SMA kepinginnya pasti nyoba hal-hal baru kayak mau cepet-cepet kuliah, pengen nyoba jauh dari ortu gara-gara tiap hari disuruh-suruh ,dikekang nggak boleh kemana-mana, disuruh belajar terus biar nilainya bagus, ya emang si kalo gitu terus si bosen juga jadinya, tapi itu sebenarnya kalo anak-anak sekarang nyebutnya si quality time kalian sama orang orang terdekat kalian, hal itu pasti bakalan kalian rindukan karena setelah kalian kuliah kalian akan jarang bisa bareng sama orang tua, sahabat, adek-kakak (yang punya) buat ngabisin waktu lengang kalian. Kalo yang udah kuliah apalagi yang “perantau”  pasti bakalan ngerasain kalo hidup kalian itu sepi/kurang lengkap yah emang si kalian dapet temen-temen baru tapi apa temen baru kalian segila dan sepeduli sahabat-sahabat kalian dari kecil, minta TA aja susah, apalagi ngelakuin hal gila? Jadi sebelum kalian bener bener pingin cepet kuliah nikmati dulu aja hari-hari kalian bareng sama ortu, sahabat, dan orang orang terdekat yang sayang sama kalian. Tapi emang kuliah tu nggak ada salahnya si, pengetahuan yang bakal kalian dapet bakalan lebih banyak, kalian bakalan tau banyak hal, dan kalian juga bisa ngeliatin senior-senior yang cantik dan ganteng. Ada yang bilang kalo kuliah itu nggak enak, banyak inilah itulah harus gini harus gitu itu cuma tergantung cara nyikapinya aja kalo kalian enjoy si ya enak-enak aja. Tugas numpuk, presentasi terus, buat makalah nggak jeda? Namanya juga kuliah tugas, presentasi, bikin makalah itu ya ibarat sarapan tiap pagi, sama kayak yang jadi guru pasti kan dia tiap hari (kecuali hari libur sama pas lagi ada urusan) kan juga ngajar, ngrekap hasil belajar murid, ngasih nilai, ngisi raport, jadi nggak usah ngiri sama yang lain,itu kan cuma masalah profesi. Padahal kalian udah enak tuh di kuliahin sama ortu nggak mikir bayar UKT, nggak mikir duit buat makan, jajan, bayar kos, padahal kalian nggak tau gimana orang tua ngebiayain kebutuhan kalian sehari hari, kalian nggak tau orang tua kalian kerja keras buat ngirim duit ke kalian malah sampe minjem ke tetangga biar kalian tetep bisa bayar kos, atau sekedar beli keperluan kalian sehari hari, kalian nggak tau kalo orang tua kalian di rumah ngirit malah sampe nggak makan  biar kalian tetep bisa makan, tapi kalian malah ngabisin duit yang dikasih buat foya-foya, gengsi makan di burjo atau warteg kalian makan di McD atau KFC atau ke cafe-cafe yang isinya orang-orang bawa mobil mewah, gengsi pake kemeja pasaran kalian belanjain duitnya buat beli baju-baju, sepatu, kemeja brendet, tapi masih aja males buat masuk pas ada kelas sama bikin tugas, padahal orang tua kalian nggak minta kalian jadi gaul, keren, mengikuti jaman. Orang tua kalian tu paling cuma minta kalian tetep sehat, lancar kuliahnya, ortu ngeliat kita dapet IP yang lumayan perasaan mereka udah seneng kok. Jadi nggak usah kebanyakan ngeluh kalo kuliah, kuliah capek tapi lebih capek orang tua yang ngebiayain kita buat kuliah, nggak usah ngiri ngeliat orang lain yang nggak kuliah tapi sukses, kita tuh udah ada jalannya masing masing. Percaya aja kalo kalian bakalan sukses, jangan gampang nyerah. Itu aja dari aku sukses buat kalian baik yang masih sekolah, kuliah, atau kerja, yang udah jadi mahasiswa semester akhir moga cepet lulus, lancar pas sidang dan semoga cumlaude biar gampang cari kerja dan/atau bikin lapangan kerja baru. Ciao...............
Betapa Pusingnya Kuliah

Betapa Pusingnya Kuliah

                Ketika masa SMA dulu liat anak kuliahan rasanya jadi pengen cepet-cepet kuliah, Iiat mereka begitu santai tidak terlalu terikat dengan jadwal yang monoton, bisa jalan-jalan ke sana kemari sesukahati, kayaknya enak banget kuliah. Namun ternyata ketika sudah memasuki dunia perkuliahan kenyataan itu berbanding terbalik. Yang dulu nampak santai nggak ada beban namun ternyata sebenarnya banyak sekali hal yang harus dipikirkan dan dikerjakan oleh seorang mahasiswa. mulai dari mengerjakan tugas kuliah, praktikum sampai organisasi.

Saat awal-awal kuliah memang bikin kaget, kenapa kok seperti ini? Tugas datang silih berganti, selesai satu datang seribu. Sangat berbanding terbalik dengan kehidupan anak kuliahan di TV ataupun Film. Mereka keliatan benar-benar santai nggak mikirin tugas ataupun praktikum. Bisa jalan-jalan, maen kapan aja. Makannya kuliah itu keliatannya enak banget. Tapi sebenarnya ketika kuliah mahasiswa punya lebih banyak waktu untuk mengembangkan diri dan mengembangkan pemahaman bidang yang dipelajari lebih banyak daripada waktu kuliah dikelas yang sangat membosankan. penyampaian materi di kelas oleh sang dosen hanya memberikan gambaran materi yang dipelajari secara umum, dan ujung-ujungnya mahasiswa harus mencari dan belajar sendiri.

Kalo dipikir-pikir nih kuliah dikelas itu seringkali kurang penting, udah di bela-belain datang kuliah melawan rasa malas dan kantuk yang menyerang ternyata dosennya nggak dateng itu rasanya anjir banget. Sekalinya dosen dateng cuma masih tugas abis itu langsung pergi dengan alasan ada urusan yang harus di selesaikan. Banyak mahasiswa anjir yang bertanya-tanya ngapain bapak/ibu itu ngajar padahal materi yang disampein sama dia bisa dipelajari di buku. Cuma bikin capek aja buang-buang tenaga harus ngikutin kuliahnya dia, mendingan tidur di kos terus abis itu bangun belajar sendiri.

Meskipun kuliah itu seringkalli hanya mendengarkan dongeng dari dosen tapi, kuliah di kelas itu tetep perlu meski seolah-olah nggak penting. Ketika kuliah dikelas bisa jadi sarana mempertanyakan dan menguji seberapa pintar dan keren si dosen ketika menjawab pertanyaan yang diajukan. Kalo pertanyaan pertanyaan yang diajukan itu berbobot, biasanya bisa jadi sarana pendekatan ke dosen. Kalo dosennya udah kenal biasanya sih nggak pelit nilai.
Balik lagi nih, ngapain sih kuliah kalo cuman dateng, ngisi daftar hadir, dengerin dongeng, abis itu cabut ke kosan terus tidur. Kalo nggak dapet feel nya di kuliah , siklus anak kuliahan yang seperti itu sangat menjamur. Kalo ada yang bialng, kuliah biar dapet kerja, itu salah. nggak kuliah bisa kok kerja, nggak kuliah bisa kok kaya, nggak kuliah bisa kok masuk surga. tanyain lagi deh apa sih niat buat kuliah?. percuma kalo nggak ada niat yang oke buat kuliah, buang-buang waktu sama duit aja.

nih buktinya nggak kuliah juga bisa sukses, bisa memperkerjakan para sarjana, yang cumlaude-cumlaude lagi.


                
lolos SBMPTN nggak harus belajar tiap hari di BIMBEL

lolos SBMPTN nggak harus belajar tiap hari di BIMBEL

Dalam postingan ini saya ingin berbagi pengalaman saya dan pengalaman teman saya ketika mengikuti tes SBMPTN. Ketika lulus dari SMA tahapan selanjutnya adalah mencari tempat kuliah bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebenanya ada beberapa jalur agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, tinggal mau masuk kemana, perguruan tinggi negeri atau swasta.

Kebanyakan orang Indonesia dan termasuk saya lebih memilih ke perguruan tinggi negeri, Karena perguruan tinggi negeri dikenal memiliki kualitas pedidikan yang lebih bagus. Namun untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri proses masuknya butuh sedikit usaha. Mungkin bagi yang sudah lolos SNMPTN sudah tidak terlalu pusing mencari perguruan tinggi negeri, namun bagi yang tidak lolos harus berjuang untuk bersaing dalam perebutan kursi di PTN dengan jutaan pesaing. Disinilah perjuangan yang sesungguhnya.

Soal-soal yang dibuat dalam tes SBMPTN secara teoritis memang dibuat untuk menyeleksi pendaftar. Tak heran kalau banyak pendaftar SBMPTN yang berbondong-bondong ke tempat bimbel agar bisa lolos tes ini. Namun apakah dengan mengikuti bimbel bisa menjamin lolos SBMPTN?. saya jawab TIDAK!. Meski diluar sana banyak bimbel yang berkoar-koar mampu memberikan jaminan lolos SBMPTN, kenyataannya tidak semua peserta bimbel bisa lolos SBMPTN. kenapa? Belajar di bimbel ibarat dicekoki oleh latian-latian soal dan cara-cara singkat untuk mengerjakan soal dengan cepat tanpa penjelasan dasar dari "jalan tikus" tersebut. Cara ini memang memberi keuntungan namun tanpa disadari cara ini juga menyesatkan. Kenapa? Pada dasarnya soal SBMPTN memang dibuat untuk menyaring pendafar, jadi tidak selalu cara ini bisa digunakan untuk memecahkan soal. Kasus yang sering terjadi pada anak jebolan bimbel mereka terlalu pede dengan jawaban yang mereka proleh dari "jalan tikus". padahal jawaban itu belum tentu benar dan yang terjadi pada akhirnya mereka tidak lolos tes ini dan kejadian inilah yang dialami oleh beberapa teman saya.

Dari kejadian ini dapat diambil pelajaran bahwa jangan pernah terpaku pada "jalan tikus" bimbel, Sebenarnya saya temasuk orang yang kurang percaya dengan bimbel, saya pernah beberapakali mengituki trial bimbel yang diadakan oleh lembaga bimbinganbelajar yang cukup terkenal di daerah saya. Yang saya dapatkan dari bimbel tersebut saya justru merasa "Dicekoki" meteri-materi pelajaran, yang cuman masuk sekilas kemudian lupa. Kemudian saya memutuskan untuk tidak mengikuti bimbel dan lebih memilih belajar sendiri, atau minta diajari oleh yang lebih tau. cara ini lebih efektif buat saya karena silmu yang saya pelajari lebih bisa terserap denganbaik. saya hanya belajar ketika saya siap untuk belajar, dan saya dapat menyerap apa yang saya pelajari dengan optimal. sistem ini tidak seperti ketika berada di bimbel, belajar tiap hari namun ilmu yang di dapatkan hanyalah rantingnya saja. tidak tau dasar apa yang dipelajari.

awalnya ketika mengikuti tes SBMPTN saya sempat ragu dan pesimis akan hasil yang akan di peroleh secara, saya bukan anak bimbel yang sudah dicetak untuk tes ini. namun ketika pengumuman tiba, saya yang notabene bukan anak bimbel yang memeprsiapkan tes denga alakadarnya justru lolos SBMPTN, dan bukan hanya itu, ternyata jurusan yang saya ambil memiliki passing grade tertinggi se fakultas teknik di kampus saya dan teman saya yang sudah dengan mantap menghadapi tes ini dengan "jalan tikusnya" dia justru tidak lolos.

bagi adek-adek yang akan berjuang dalam tes SBMPTN persiapkanlah dengan sebaik mungkin, nggak bimbel bukan berarti mempunyai peuang kecil untuk lolos. tetap percaya diri dan yakin dengan kemampuan diri sendiri, percayalah proses tidak akan menghianati hasil. :)
Hal-hal Yang Perlu Diperisapkan Untuk Kuliah di Jurusan Teknik

Hal-hal Yang Perlu Diperisapkan Untuk Kuliah di Jurusan Teknik

Postingan kali ini saya ingin berbagi kepada agan-agan yang mungkin ingin menjadi seorang engginer atau saling berbagi cerita kepada agan yang seperjuangan dengan saya yang sedang berjuang untuk menjadi pembangun negeri ini. Atau buat siapa saja yang penasaran sama seorang engginer.
Berdasarkan hal-hal yang sudah saya lalui, selama dua tahun mengikuti perkuliahan dan masuk ke dalam dunia anak teknik. Saya ingin berbagi cerita tentang hal-hal apa saja yang perlu di persiapkan untuk menjadi seorang engginer

1.       Bermental tangguh


Poin ini memnurut saya merupakan poin yang paling penting, karena dalam perjalanan menuju seorang enggineer sejati butuh mental yang tangguh, butuh keteguhan hati untuk mempertahankan sebuah keputusan, dan butuh kesabaran yang ekstra. Dalam proses metamorfisme dari orang biasa kemudian menjadi seorang engginer butuh proses yang tidak mudah. Ketangguhan mental di sini sangat diperlukan terutama ketika bentrok tugas numpuk dan deadline yang semakin dekat. Kalau saja tidak punya mental yang tangguh untuk melawan segala tekanan yang muncul bisa-bisa stres dan nggak kuat. Ketiak kuatan dan tangguhan mental seorang engginer dapat digambarkan pada film 3 idiots,. Pada bagian ketika ada seorang mahasiswa yang mengajukan bahan tugas akhir untuk membuat tugas akhir, namun ditolak dan dianggap jelek oleh dosen pembimbing. Yang terjadi akhirnya mahasiswa tersebut bunuh diri. Untuk menjadi seorang engginerr harus lah terbiasa dengan hal seperti ini dan harus kuat batin biar nggak melakukan hal yang sebenarnya tidak perlu di lakukan.

2.       Punya fisik prima


Untuk menjadi seorang enggineer memang harus punya fisik yang kuat, karena masalah di negeri ini sangatlah banyak dan sangat kompleks untuk di selesaikan. Dalam proses penyelesaian ini butuh energi yang banyak. Sebenarnya dalam perkuliahan memang seorang mahasiswa teknik harus memiliki fisik yang prima untuk praktikum misalnya. Praktikum Ian enggak selamanya ada di dalam ruangan, terutama untuk mahasiswa geologi, sipil, ataupun geodesi. Yang umumnya praktikum di lakukan di luar ruangan. Dan pastinya pasti butuh fisik yang ekstra.

3.       Pemberani


Pemberani di sini adalah berani untuk mengambil keputusan, berani mengambil resik dan berani bertanggung jawab. Kenapa? Dalam pembangunan sebuah proyek engginer adalah ujung tombak dalam pembangunan tersebut, dan engginer juga yang memimpin jalannya proyek. Sudah hal yang lumrah di Indonesia bahwa pembangunan proyek ini menjadi sasaran empuk para koruptor untuk memeras uang negara, umumnya para pelaku korupsi ini melobi engginer untuk menggelembungkan dana dan akhirnya masuk kantong pejabat korup. Di sini peran engginer sangat diperlukan untuk berani menolak, berani jujur dan menghancurkan mata rantai korupsi di negeri ini

4.       Dapat bekerja dengan tepat dan cepat


Poin ini menurut saya adalah pon yang terpenting, karena ketika bekerja Ati seorang engginer dituntut untuk bekerja di bawah target dan tidak melakukan kesalahan dalam pekerjaannya. Sebenarnya ini juga akan dilatih atau terlatih melalui tugas-tugas kuliah. Soalnya anak teknik itu biasanya tugasnya banyak dan nggak ada hentinya. Jadi dia harus bekerja dengan cepat dan tepat untuk mengejar deadline

5.       Kreatif


Kreativitas seorang engginer ini yang akan menjadi “nilai” seorang engginer. Orang akan rela bayar mahal untuk ih. Kenapa? Hampir seluruh permasalahan yang komplek di negeri ini membutuhkan pemikiran-pemikiran kreatif untuk menyelesaikannya. Nggak kreatif ya nggak beres urusannya