Untukmu Yang Sebentar Lagi Wisuda

Hey, di akhir masa mahasiswamu aku tak ingin banyak bertemu denganmu atau sekedar berinteraksi denganmu. Aku ingin kamu fokus untuk menyelesaikan studimu, kehadiranku aku yakin akan membuat konsentrasimu buyar. Kamu akan terbebani memikirkan yang harusnya tak kamu pikirkan.

Maaf aku melarikan diri, mengasingkan diri, masuk kedalam duniaku lebih dalam. menjelajah rimba yang belum terjamah. Aku ingin menyibukkan diri untuk tidak memikirkanmu dan mengharapkanmu.  Terlalu sering menyapamu membuat harapku semakin besar akan mimpi tentangmu. Bemimpi tentangmu itu menyenangkan, tapi melenakan. Terlena akan rival-rivalku yang ternyata semakin kuat sedangkan aku semakin melemah. Pecundang memang akan selalu fokus pada rivalnya tetapi pemenang akan fokus dengan jalan di depannya. Tapi sayang ini bukan perlombaan, jadi aku bukan pecundang.

Saat ini aku masih mahasiswa yang tenggelam dalam dunianya, tak sebanding jika di adu dengan rivalku yang sudah bekerja. Jauh lebih siap dengan segala kemapanannya. Ketika aku hanya masih bisa membahagiakan orangtuaku dengan nilai akademikku, rivalku sudah bisa membahagiakan orang tuanya dengan hasil keringatnya. Untuk bersamamu dalam keseriusan IP takkan bisa diandalkan.

Aku tak tau apa yang akan terjadi denganku jika ditengah skripsiku kudapati undangan darimu dan darinya. Dia pernah bercerita tentang impiannya denganmu, kuhargai keputusannya untuk tidak mempermainkan perasaanmu. Tak sampai hati aku menghalang-halangi jalannya untuk niat mulianya itu. Kan ku sempatkan waktuku untuk menyaksikanmu menjadi ratu, tak usah kau memikirkanku, aku akan menyesuiakan diri diantara hadirin yang berbahagia.
Katu tau, berhari-hari setelah kudengar cerita itu  teidurku tak semudah seperti sebelum aku mendengar kisah tentang mimpinya itu. Aku bukan pangeran dengan kudanya, bukan manusia berdasi dengan sepatu mengkilapnya. Aku juga tak tau apakah sepatu berdebu dan helm proyekku sanggup meyakinkan orangtuamu.



Enam tahun memimpikanmu akan segera berakhir. Aku akan segera terbangun, sendiri atau denganmu.Karenamu aku tak ragu untuk menuliskan impianku, karenamu aku tak takut untuk menulis ulang semua mimpiku.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »