Arti TEMAN



Pernahkah kamu berfikir bahwa keadaanmu saat ini adalah murni hasil perjuanganmu sendiri tanpa campur tangan orang-orang di sekelilingmu. Yakinkah bahwa posisimu dan keberadaanmu saat ini merupakan hasil keringat dan air matamu sendiri?.


Pertanyaan-oertanyaan itulah yang seringkali muncul di pikiranku, jawabanku sendiri mengenai pertanyaan pertanyaan itu adalah “TIDAK”, dimana aku berada saat ini, setiap hal yang aku nikmati saat ini bukanlah kerja kerasku sendiri. Ada begitu banyak orang yang menyayangiku telah mengorbankan apapun yang mereka punya hingga aku berada disini. Terutama orangtua dan keluargaku. Merekalah sumber energi hingga aku dapat bergerak, berpindah tempat kemanapun yang aku inginkan, karena mereka juga aku bisa menikmati setiap fasilitas yang aku butuhkan saat ini. Tapi disisi lain masih ada orang yang keberadaannya juga sangat berarti bagiku, mereka yang menguatkanku disaat aku mulai meredup dan mereka yang membantuku bangkit ketika aku terpuruk. Merekalah teman temanku.


Dari perjalanan panjang yang sudah aku lalui selama ini selalu saja ada sosok teman yang selalu menemani dan berjuang bersama. Mereka selalu ada meski terkadang ada orang baru dan yang lama pergi, mereka selalu menemaniku untuk berjuang bersama meniti sempit dan terjalnya jalan menuju impian. Ada yang menemaniku dari awal hingga sekarang, namun ada juga yang datang dan pergi seiring waktu yang terus berjalan. Meski seperti itu, merekalah orang yang pernah menemaniku berjuang bersama walaupun pada akhirnya kita menempuh jalan yang berbeda.


Setiap langkah berjalan berjuang bersamamu teman, itulah setiap cerita yang kita tuliskan bersama di buku sejarah kehidupan kita. Meski tak setiap orang bisa menuliskannya dengan baik, namun aku berusaha untuk mencatat setiap cerita yang di perankan aku dan teman-temanku. Karena aku tidak ingin melupakan setiap kisah yang terjadi, aku tidak ingin menyia-nyiakan perjuangan yang sudah temanku lakukan untuk menemaniku hingga sejauh ini. Karena ketika aku sendirian berada di dunia luar, merekalah yang menjadi penguatku untuk terus berjuang, merekalah yang menjadi alasanku untuk bertahan di dalam kondisi yang sulit. Karena merekalah orang yang mengetri dan faham begitu beratnya sebuah perjuangan. Andaisaja aku benar-benar berjuang sendiri di dunia ini aku yakin aku pasti sudah menyerah sejak awal, aku tidak berada disini sekarang. Memang benar pepatah yang mengatakan,
 “if you want go fast, go alone. if you want go far, go together”.


Teman-temanku memang tak selamanya ada dan terus berjuang di jalan yang sama. Ketika harus berjuang di jalan yang berbeda, mau tak mau kita harus berpisah. Harus berpisah untuk menggapai impian masing-masih, harus berada di jalan yang berbeda meski tujuan kita sama. Saat seperti inilah saat yang paling menyebalkan. Setelah manisnya pertemuan harus menelan pahitnya perpisahan. Memang di dunia ini selalu diciptakan hal yang bertolak belakang demi sebuah keseimbangan. Memang terasa begitu menyakitkan dan begitu kejam. Tapi beginilah hidup, ketika ada yang datang harus ada yang pergi. Selagi bisa bersama, nikmati setiap detik waktumu bersama temanmu. Karena suatu saat nanti setiap detik itu akan terasa begitu berharga, setiap detik itu akan menjadi detik-detik yang dirindukan. Setiap detik itu akan menjadi detik-detik yang ingin di ulangi, jikasaja itu bisa terjadi.


Aku berharap suatu saat nanti aku masih memiliki kesempatan untuk betemu dengan teman-temanku untuk mengenang setiap kisah yang sidah kita lalui. Memang sekarang kita tidak bisa berkumpul lagi seperti dulu, jarak tidak mengijinkan kita bersama lagi setiap hari seperti dulu. Barlah untuk sementara waktu kita berjalan di jalan masing masing, biarlah kita mengalah pada jarak yang cemburu dengan kebersamaan kita. Namun suatu hari nanti kita harus bisa berkumpul lagi, mempersempit jarak diantara kita, mengalahkan ego masing-masing dan menyempatkan waktu meski itu sekejap untuk kita berkumpul dan bercengkrama lagi seperti dahulu.Jikapun kalian sudah tidak sendirian lagi, kalian boleh membawa pasangan hidup kalian atau bahkan anak kalian yang lucu ketika kita berkumpul nanti. Tak perduli apa pekerjaanmu, kedudukanmu, dan gajimu, kita tidak boleh canggung untuk bercanda dan saling mengejek seperti dulu. Karena ketika ada kesempatan untuk bertemu lagi aku harap kita lupakan siapa dan bagaima kita sekarang. Karena kita tidak berkumpul untuk itu, melainkan untuk mengenang bagaimana dan siapa kita di waktu itu, diwaktu kita bersama dijalan yang sama, menangis berasa, mengeluh bersama, dan tertawa bahagia bersama.

dedicated for a5, special thamks to pookils








Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

komentar